INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), maraknya penyebaran video berisi fitnah dan berita hoaks di media sosial mulai menjadi perhatian publik. Anggota DPRD Kabupaten Kobar, Erry Eryansyah, mengimbau warga untuk tetap menjaga kondusivitas dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan.
Erry menyampaikan bahwa masyarakat Kotawaringin Barat saat ini sudah semakin cerdas dalam memilah informasi. “Saya yakin masyarakat Kotawaringin Barat sudah memahami mana yang benar dan mana yang tidak benar. Namun, saya tetap meminta warga untuk tidak termakan isu-isu yang tidak berdasar,” ujar Erry, Minggu (17/11/2024).
Dia menyoroti keberadaan sejumlah oknum yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan narasi yang menyudutkan salah satu pasangan calon (paslon). Menurut Erry, tindakan ini tidak hanya mencederai proses demokrasi, tetapi juga berpotensi memicu keresahan di tengah masyarakat.
“Banyak sekali buzzer yang justru menyudutkan salah satu paslon, dan ini berbahaya karena bisa menimbulkan konflik sosial. Saya berharap para buzzer ini bisa lebih bijak, jadilah buzzer yang mengedukasi masyarakat dengan bahasa damai, bukan malah memprovokasi,” tegas Erry.
Fenomena buzzer yang mengiringi Pilkada tahun ini menunjukkan bagaimana media sosial menjadi alat utama untuk membangun opini publik. Namun, ketika digunakan tanpa tanggung jawab, media sosial justru menjadi ladang penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian.
Erry menambahkan, pihak berwenang perlu mengambil langkah tegas untuk menindak penyebar hoaks yang berpotensi memecah belah masyarakat. “Kami mendukung upaya kepolisian dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk terus memantau konten di media sosial. Langkah penegakan hukum juga harus dilakukan jika ditemukan pelanggaran,” katanya.
Di sisi lain, Erry mengapresiasi masyarakat Kobar yang tetap berusaha menjaga suasana damai meski situasi politik sedang memanas. “Kita harus ingat bahwa Pilkada ini adalah proses memilih pemimpin terbaik untuk masa depan daerah kita. Jangan sampai perpecahan terjadi hanya karena perbedaan pilihan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Erry juga mengajak semua pihak, termasuk para tokoh masyarakat dan paslon, untuk menjadi contoh yang baik dalam menjaga suasana kondusif. Ia berharap para kandidat lebih fokus menyampaikan program kerja dan visi misi kepada masyarakat, bukan saling menjatuhkan.
“Kita perlu menciptakan Pilkada yang sehat, demokratis, dan damai. Semua elemen harus bekerja sama, termasuk media massa, untuk memberikan informasi yang benar dan menyejukkan,” kata Erry.
Erry mengakhiri pernyataannya dengan pesan khusus kepada masyarakat Kobar. “Mari kita sama-sama menjaga persatuan. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Pilihlah pemimpin dengan hati nurani dan berdasarkan rekam jejak, bukan karena pengaruh berita hoaks,” tutupnya.
Menanggapi fenomena ini, pihak kepolisian juga telah mengingatkan bahwa penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian dapat dikenai sanksi hukum. Kapolres Kotawaringin Barat, AKBP Syaiful Arif, menyatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas digital yang berpotensi merusak kondusivitas Pilkada.
Dengan situasi yang semakin memanas menjelang hari pemungutan suara, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian dan saling menghormati perbedaan. Pilkada adalah ajang untuk menentukan masa depan bersama, bukan tempat untuk menebar kebencian.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawi