INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit, Utomo Adriansah mengkritisi masalah banjir yang kerap terjadi di Kota Sampit saat terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
Menurutnya hal tersebut jelas menggambarkan tata kelola drainase, anak sungai dan sungai yang ada di dalam Kota Sampit belum sesuai dengan standarisari yang ditetapkan, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar. Akibatnya terjadilah luapan air yang merendam jalan dan pemukiman warga.
Menurutnya, sejumlah Mahasiswa dan OKP beberapa kali sudah pernah menuntut kepada DPRD dan Pemda (Pemerintah Daerah) Kotawaringin Timur melalui Aksi Demonstrasi maupun Audiensi untuk melakukan perbaikan pada hal tersebut. Hal itu diharapkan agar masalah banjir yang kerap terjadi di Kota Sampit dapat teratasi.
“Saat hujan deras turun, tidak sedikit jalanan dan kawasan pemukiman warga tergenang air dan terendam banjir. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di perumahan Wengga dan lokasi lain. Selain itu juga ada beberapa Jalan yang tergenang air seperti di jalan Tjilik Riwut, Jendral Sudirman, Cristopel Mihing dan lainnya,” kata Utomo Adriansyah, Minggu 15 Mei 2022.
“Genangan air yang terjadi di beberapa titik tersebut jelas cukup menganggu pengendara yang melintas, terutama roda dua harus berhati-hati saat melintasi jalan tersebut mengingat masih banyak jalan yang berlubang,’’ lanjutnya.
Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit ini juga mengingatkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kotim bahwa bukan hanya intensitas hujan yang tinggi saja yang menjadi faktor penyebab genangan air dan banjir, tetapi juga kurang maksimalnya drainase, anak sungai dan sungai yang ada di Kota Sampit.
”Apabila drainase, anak sungai dan sungai-sungai yang ada di dalam Kota Sampit diperhatikan, secara khusus untuk dinormalisasikan agar sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan. Tentu potensi banjir dan genangan air akan minim. Akan tetapi jika drainase, anak sungai dan sungai dangkal, dipenuhi sampah dan tidak sesuai dengan fungsinya tentu saja yang terjadi adalah hal yang sama seperti yang terjadi selama ini, banjir,” tegas Utomo Adriansah.
Ia juga berharap masalah ini dapat segera teratasi, karena hal ini terjadi di dalam kota yang akan mengganggu langsung aktifitas para warga.
“Miris sekali jika di dalam kota saja kerap terjadi banjir saat hujan dengan intensitas yang tinggi terjadi,” tuturnya.
”Saya harap masalah ini dapat segera teratasi, karena jika masalah yang ada di dalam kota saja lalai untuk diatasi bagaimana kemudian dengan masalah yang terjadi jauh dari kota seperti di desa yang jaraknya cukup jauh dari kota,” tutup Utomo Adriansyah.
Editor: Andrian