INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menaikan level status banjir dari siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat bencana banjir.
Penetapan status itu disepakati saat rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh asisten I bidang administrasi perekonomian dan pembangunan, Sekretariat Daerah, Kotim, Alang Arianto.
“Kita meminta bagi pihak terkait baik itu BPBD maupun organisasi perangkat daerah lainnya agar memaksimalkan bantuan,” tegas Alang. Jumat, 19 November 2021.
Bantuan tersebut, menurut Alang baik dalam bentuk sembako ataupun tenda pengungsian dan dapur umum serta obat-obatan.
berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim pada 19 November 2021, banjir masih meliputi 4 kecamatan, yakni Cempaga, Cempaga Hulu, Parenggean, dan Kotabesi. Banjir berdampak pada, 1.981 rumah, 2.737 Kepala Keluarga, 8.883 jiwa, 13 sekolah, 8 fasilitas kesehatan, dan 17 rumah ibadah.
Banjir terdalam terjadi di Kecamatan Parenggean dengan ketinggian debit air mencapai 2 meter dari permukaan jalan. Namun, jumlah warga yang terdampak paling banyak berada di Kecamatan Cempaga, yakni mencapai 5.215 jiwa.
Sebagian warga yang terdampak banjir telah mengungsi ke tenda yang disiapkan oleh BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial. Sedangkan, sebagian memilih menetap di rumah keluarga atau bertahan di rumah masing-masing.