INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Lapas Kelas IIB Atambua, Perbatasan RI-Timor Leste melakukan vaksinasi bagi warga binaan dibantu dokter dari puskesmas Atambua Selatan.
“Jumlah warga binaan yang divaksin 91 orang dan ini yang kedua kali warga di luar Kabupaten Belu, vaksin yang pertama itu untuk warga binaan khusus warga Belu yang mempunyai NIK KTP, sedangkan yang kedua ini setelah menghadap Bupati Malaka baru melakukan vaksinasi untuk warga binaan asal kabupaten Malaka,” kata Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/anak didik dan kegiatan kerja Lapas Kelas IIB Atambua Markus Mbelo, Selasa 5 Oktober 2021.
Dari pantauan awak media, Dr. Michelle Angelin dari puskesmas Atambua selatan memeriksa warga binaan yang akan divaksin.
“Untuk warga binaan sendiri sangat antusias terhadap vaksinasi ini sehingga berjalan lancar,” ujarnya.
Selain itu setelah divaksin, pihak lapas sendiri memberikan himbauan agar makan dan istirahat dengan teratur sehingga imun tubuh tetap normal seperti sebelumnya setelah divaksin.
“Untuk kendalanya tidak ada di Kabupaten Belu, karena lapas ini gabung dua kabupaten sehingga kemarin ada kendala dari warga binaan asal Kabupaten Malaka yang tidak tau NIK KTP, dan kami sudah menghadap Bupati dan Kadisdukcapil Kabupaten Malaka untuk personal tersebut sehingga hari ini semua warga binaan asal Malaka dapat divaksin semuanya,” ungkapnya.
“Vaksinasi di Lapas sudah kami laksanakan dua kali, yang gelombang pertama sudah dilakukan dosis 1 dan 2. Kali ini kami layani lagi vaksinasi gelombang kedua dengan vaksin CoronaVac sebanyak 2 dosis. Dosis pertama hari ini, dosis kedua 28 hari lagi. Karena Lapas Atambua masuk dalam wilayah kerja kami Puskesmas Atambua Selatan, jadi sudah menjadi tugas kami utk memberikan pelayanan,” jelas Dr. Michelle angelin dari puskesmas Atambua Selatan.
Lanjutnya, karena merupakan tempat khusus sehingga pihaknya lakukan vaksinasi mobile, dimana membawa vaksin ke tempat sasaran dengan tetap memperhatikan kestabilan vaksin dan suhunya.
“Untuk napi lapas memang termasuk sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi mengingat kehidupan berkelompok di dalam dan ada napi yang mungkin baru masuk, jadi yang ditakutkan apabila ada cluster baru,” terangnya.
Begitu juga dengan petugas lapas yang sudah hampir semuanya mendapatkan vaksin sebelum para napi.
“Dengan persentase yang mendapat vaksin sudah semakin tinggi, dimana kita juga bisa katakan bahwa lebih rendah persentase dalam lapas untuk terpapar Covid-19,” tutup dokter muda Puskesmas Atambua Selatan itu.