website murah
website murah
website murah
website murah

Kreativitas Mengolah Ikan Dorong Gizi dan Peluang Usaha Keluarga di Kalteng

Ketua TP PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menghadiri penutupan Lomba Masak Serba Ikan Tahun 2025 di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Rabu (19/11/2025). (IST)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menekankan bahwa kreativitas mengolah ikan memiliki dua peran penting: meningkatkan gizi keluarga sekaligus membuka peluang usaha bagi ibu-ibu di daerah.

Pesan tersebut disampaikan Aisyah saat menutup Lomba Masak Serba Ikan Provinsi Kalteng Tahun 2025 yang digelar di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Rabu, 19 November 2025.

Ia menyebut, inovasi peserta lomba membuktikan bahwa ikan lokal dapat diolah menjadi produk kuliner bernilai jual tinggi. Menu yang dihasilkan beragam, mulai dari makanan untuk balita hingga kudapan yang berpotensi dikembangkan menjadi usaha rumahan.

“Peserta berhasil menciptakan menu kreatif, bahkan beberapa menyerupai makanan Barat namun tetap menggunakan ikan lokal. Ini menunjukkan bahwa olahan ikan punya peluang untuk dikembangkan jadi produk usaha,” ujarnya.

Menurut Aisyah, ketersediaan ikan yang mudah diperoleh di Kalimantan Tengah menjadi modal besar bagi keluarga yang ingin memulai usaha berbasis kuliner.

Ia menambahkan, keberhasilan meningkatkan perekonomian rumah tangga sering kali berawal dari dapur keluarga. Kreativitas memasak bisa menjadi titik awal wirausaha mikro yang berdampak pada kesejahteraan keluarga.

“Temukan cara-cara kreatif mengolah ikan agar anak-anak menyukainya. Kader PKK harus menjadi duta gizi, tapi sekaligus mendorong ibu-ibu melihat potensi usaha berbahan ikan,” tegasnya.

Aisyah juga menyoroti pentingnya pemberdayaan UMKM berbasis pangan lokal. Menu rumahan yang dikemas kreatif dapat berubah menjadi produk kuliner kekinian yang diminati masyarakat luas, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.

Selain gizi dan ekonomi, Aisyah mengingatkan pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah sebagai ruang produktif. Budidaya ikan dalam ember (budikdamber), kolam kecil, maupun penanaman tanaman pangan bisa menjadi modal awal usaha mikro keluarga.

“Hanya dari halaman rumah, kita bisa mulai produksi bahan pangan sendiri. Jika dikelola dengan baik, ini bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi keluarga,” ujarnya.

Ia berharap, kreativitas yang muncul dalam lomba tidak berhenti menjadi hidangan sehari, tetapi menjadi inspirasi bagi usaha kuliner berbahan ikan di seluruh kabupaten/kota di Kalteng.

Aisyah meyakini, jika semakin banyak keluarga berani mencoba, olahan ikan lokal bisa menjadi identitas kuliner khas Kalteng sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Kegiatan lomba masak ini juga menjadi media edukasi bagi kader PKK untuk menanamkan pola makan sehat berbasis ikan di keluarga masing-masing.

Dengan pendekatan praktis seperti ini, gizi keluarga dapat meningkat, stunting bisa dicegah, dan ekonomi rumah tangga pun terdorong melalui inovasi kuliner berbasis bahan lokal.

“Dari lomba ini, kita ingin menumbuhkan semangat kreatif, membangun kewirausahaan keluarga, dan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” tandasnya.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai kabupaten/kota, yang menunjukkan animo tinggi masyarakat dalam mengolah ikan secara kreatif dan inovatif.

Penulis : Suhairi

Editor : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan