INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Praktik prostitusi di Kotawaringin Timur, lingkar selatan sekitar Bundaran KB masih saja marak di tengah pandemi. Para penjaja seks ini memasang tarif Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per sekali booking.
Para PSK di Lingkar Selatan sudah berulang kali ditertibkan. Namun belakangan mereka kembali beroperasi.
Bermodalkan pakaian serba terbuka mereka duduk berjejer di sepanjang jalan. Para PSK ini bermodalkan senter di tangan, dan menawarkan tarif murah kepada siapa saja yang lewat.
Kondisi mengundang keprihatinan anggota Komisi I DPRD Kotim Sutik SE. Sutik menyayangkan para wanita penghibur masih dibiarkan beroperasi. Padahal kata dia, kawasan tersebut sudah pernah ditertibkan.
“Mereka sudah ditertibkan. Bahkan diberikan uang untuk membuka usaha. Tetapi masih saja melakukan hal yang sama,” ujar Sutik.
Menurut dia, dulu PSK sudah dibubarkan di KM 12. Namun sekarang malah muncul di lingkar selatan.
“Apalagi itu dekat dengan kantor kecamatan. Berarti kurangnya pengawasan. Saya kira ini perlu perhatian,” katanya.
Pantauan Intimnews.com di lokasi, para pekerja seks ini biasanya bertransaksi di tempat. Mereka kerap menggiring pelanggannya melepas syahwat di semak semak. (Adrianus)