INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Musim penghujan yang melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), selain berdampak terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat salah satunya banyak masyarakat yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Ketua DPRD kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Rusdi Ghozali mendorong Pemerintah Daerah agar kembali memasifkan sosialisasi tentang bahaya ancaman virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Ia menekankan pentingnya langkah preventif pencegahan merebaknya penyakit DBD untuk menekan risiko kematian.
“Pemerintah daerah agar segera bertindak menghadapi merebaknya DBD dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan untuk mencegah potensi melebarnya wabah di berbagai daerah di Kotawaringin Barat,” kata Rusdi Ghozali, Kamis 23 Nopember 2023
Rusdi Ghozali pun menyoroti peningkatan penyebaran penyakit DBD di daerah ini. Tingginya lonjakan kasus DBD dinilai harus menjadi perhatian.
“Di tengah peningkatan suhu lingkungan terjadi peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypti yang harus diwaspadai untuk menekan jumlah kasus DBD yang berpotensi terus meningkat,” jelas Rusdi Ghozali.
“Catatan tersebut harus segera disikapi dengan upaya pencegahan yang masif antara lain dengan konsisten menebar pesan kepada masyarakat agar menguras, menimbun dan menutup (3M),” ungkap Rusdi Ghozali.
Dia menambahkan, upaya pencegahan merebaknya kasus DBD juga mencakup dengan peningkatan pemantauan kasus DBD. Rusdi pun menekankan peningkatan akses ke perawatan medis bagi masyarakat, dan menghilangkan sarang nyamuk di sekitar rumah-rumah penduduk dengan berbagai sarana dan fasilitas.
“Gerakan bersih-bersih lingkungan, termasuk membersihkan sampah, bak-bak penampungan air yang kerap menjadi sarang nyamuk, harus gencar dilakukan,” tuturnya.
Rusdi juga mendorong digencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai gejala DBD. Mulai dari demam, lemas, selalu mengantuk, muntah, nyeri perut hebat, pendarahan, bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah hingga buang air besar berdarah.
“Masyarakat harus benar-benar memahami gejala-gejala demam berdarah itu, agar penanganan demam berdarah bisa dilakukan sedini mungkin untuk mencegah munculnya kasus kematian akibat demam berdarah,” ucap Rusdi Ghozali.
(YUS)