INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Hj. Sunarti, memimpin Rapat Persiapan Survei, Investigasi, dan Desain (SID) serta Cetak Sawah 2025 di Aula Kantor Dinas TPHP Kalteng, Selasa (12/11/2024). Rapat ini bertujuan merancang langkah strategis dan teknis guna mencapai target swasembada pangan.
Dalam sambutannya, Hj. Sunarti menekankan pentingnya pelaksanaan SID sebagai langkah awal program cetak sawah di tahun 2025. “Pada tahun 2024, kami telah menerima anggaran untuk 150.000 hektar lahan. Kami berharap, dengan melibatkan universitas-universitas dari seluruh Indonesia, kemampuan anak bangsa dalam mewujudkan sawah yang produktif segera terwujud,” ujar Hj. Sunarti.
Pelaksanaan SID akan melibatkan beberapa wilayah, di antaranya Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Sebanyak 14 universitas dari seluruh Indonesia juga turut terlibat dalam pelaksanaan program ini.
Hj. Sunarti menegaskan bahwa waktu pelaksanaan sangat singkat, sehingga tim SID diharapkan segera turun ke lapangan. “Kami akan menyediakan pendamping dari Dinas TPHP Prov. Kalteng yang siap membantu tim di lapangan, khususnya bagi yang berasal dari luar Kalimantan Tengah,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan Ditjen PSP Kementerian Pertanian, Atekan, menyampaikan bahwa cetak sawah dan optimalisasi lahan rawa menjadi langkah strategis pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.
“Pada tahun 2025, akan dilakukan cetak sawah seluas 150.000 hektar di Kalimantan Tengah. Langkah pertama adalah pelaksanaan SID, yang harus selesai pada akhir Desember 2024. Dengan demikian, kontrak cetak sawah dapat dimulai pada Januari 2025,” ujar Atekan.
Atekan juga menyoroti pentingnya sinergi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR dalam mendukung optimalisasi lahan rawa. “Saya beberapa waktu lalu mendampingi Wakil Menteri PUPR meninjau kondisi irigasi di Dadahup. Perbaikan dan penambahan peralatan sangat diperlukan untuk mengintensifkan irigasi lahan,” jelasnya.
Optimalisasi lahan rawa sebesar 500.000 hektar juga tengah dipersiapkan, dengan mengidentifikasi ulang lahan yang akan dioptimalisasi.
“Kami berharap Bapak/Ibu yang ada di Dinas dapat mengidentifikasi kembali usulan lahan yang akan dioptimalisasi,” tutup Atekan.
REDHA