INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Provinsi Kalimantan Tengah, Maskur, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah, meresmikan Kejuaraan Nasional Sirkuit A BNI 2024 yang diselenggarakan di GOR Pratama Palangka Raya, pada Senin, 12 Agustus 2024.
Dalam sambutannya yang menyampaikan amanat tertulis dari Gubernur Kalimantan Tengah, Maskur menegaskan bahwa bulu tangkis adalah olahraga yang paling digemari di Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah. Hal ini terbukti dengan banyaknya sarana GOR Bulu Tangkis yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Kejuaraan ini menjadi peluang besar bagi kemajuan bulu tangkis di provinsi ini yang memiliki potensi besar dalam bidang olahraga, khususnya bulu tangkis.
“Kami berharap kejuaraan ini dapat menjadi ajang untuk mencari dan melahirkan talenta-talenta hebat yang dapat mengharumkan nama daerah di kancah nasional dan internasional,” ujar Maskur.
Kejuaraan ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk memajukan olahraga bulu tangkis, menggali bakat-bakat baru, serta memberikan kesempatan kepada para atlet untuk mengasah keterampilan mereka di level yang lebih tinggi.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Yuas Elko, Staf Ahli Gubernur (Sahli) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, turut hadir secara virtual dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (Rakor) 2024 yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Rapat tersebut dipimpin oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir.
Dalam paparannya, Windhiarso Ponco, Kepala Direktorat Statistik Harga BPS, menyampaikan bahwa deflasi pada Juli 2024 disebabkan oleh penurunan harga komoditas volatil seperti bawang merah, tomat, dan cabai merah, serta komoditas pangan lainnya seperti beras, daging ayam, dan telur. Ia mencatat, harga cabai rawit mengalami kenaikan signifikan hingga 18,85%, sementara harga beras dan minyak goreng juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,13% dan 0,27%.
Yuas Elko menegaskan bahwa beberapa komoditas yang perlu dicermati untuk menekan inflasi di Kalimantan Tengah, seperti beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng, mengingat bahwa musim kemarau sudah mulai memasuki wilayah tersebut.
Dia juga menyarankan agar Pemerintah Kabupaten dan Kota konsisten dengan inisiatif pasar murah, menyeimbangkan kegiatan pasar, serta mempercepat penanaman padi untuk meredam tekanan inflasi yang dapat meningkat pada musim kemarau. Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) diminta untuk berkolaborasi secara efektif dan mengalokasikan anggaran daerah untuk mengatasi kenaikan inflasi.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Forkompida, Kepala Instansi Vertikal, dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Sejumlah pejabat juga hadir secara virtual, termasuk Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden, Edy Priyono, Deputi Bidang Ketahanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwignyo, serta para Gubernur, Bupati, dan Walikota se-Indonesia.
Penulis: Redha
Editor: Andrian