INTIMNEWS, PANGKALAN BUN – Sebelum pandemi Covid-19, sektor pariwisata merupakan penyumbang besar bagi pendapatan daerah. Namun, pandemi membuat banyak destinasi wisata di Kotawaringin Barat lumpuh tak bergerak.
Sekretaris Camat Arut Selatan Rangga Lesmana mengatakan, mengembangkan pariwisata di daerah, harus satu paket dengan pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah Kotawaringin Barat.
“Di Kobar, sektor pariwisata harus bangkit kembali di era kenormalan baru saat ini dengan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan” ucap Rangga, Jumat (15/1/2021).
Dirinya mendukung pemerintah Kotawaringin Barat yang sudah menyiapkan banyak skema pemulihan ekonomi. Bahkan, ada skema khusus untuk membangkitkan usaha mikro, termasuk yang ada di wilayah destinasi wisata tersebut.
Lanjut Rangga, ada tiga masalah klasik yang membelit UMKM selama ini, dan makin terlihat kala pandemi melanda. Yaitu, permodalan, perizinan usaha, hingga masalah logistik. Masalah tersebut sudah terjawab dalam UU Cipta Kerja.
“Kalau mereka mengurus usahanya sendiri-sendiri, maka akan susah dan tidak mendapatkan skala keekonomian,” kata Rangga Lesmana.
Dengan begitu, para UMKM bisa lebih fokus dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Koperasi yang akan mengurus permodalan, pemasaran produk, sampai menyiapkan bahan baku.
Untuk membangkitkan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif di kawasan pariwisata, Ia mengajak mereka untuk bergabung dalam wadah koperasi. Karena, peran koperasi menjadi penting saat ini karena sudah menjadi agregator bagi pelaku usaha.
Di tempat yang sama Asari, Pemilik A’long yang juga tokoh Milenial, senada dengan apa yang disampaikan Rangga Lesmana,
keberadaan UMKM itu melekat erat dengan sektor pariwisata, termasuk menjadi branding image.
Hanya saja, diakui masih ada kendala yang membelenggu pelaku UMKM di Kobar. Di antaranya, mereka masih mengambil bahan baku dari daerah lain, kata Asari.
“Harus ada kolaborasi antara pariwisata, UMKM, dan sektor ekonomi kreatif, untuk memulihkan perekonomian Kotawaringin Barat”, terang Asari.
Asari berharap, kebijakan perizinan usaha dari pemerintah bisa dilakukan pada satu pintu layanan.
Dengan tujuan agar lebih cepat dan masyarakat tidak pusing lagi. “Saya juga berharap produk asal Kobar bisa mendunia, pungkas Asari. (yus)