INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Belasan Petani di Desa Sungai Melawen Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, mengaku kecewa berat karena pembagian kartu tani tak sesuai harapan.
Sejatinya warga yang notabenenya adalah anggota yang tergabung di kelompok tani dan benar-benar memiliki lahan tanaman pangan justru tidak menerima kartu tani.
Padahal sejak awal warga yang tergabung dalam kelompok tani ini sudah didata dan mengumpulkan Kartu Keluarga untuk diajukan tapi justru tidak terdata.
Akibatnya para petani tersebut harus rela membeli pupuk non subsidi dengan harga harga yang lebih tinggi.
Lebih parahnya lagi, dari penelusuran media ini justru ada warga yang tidak memiliki ladang bahkan tidak pernah menanam tanaman pangan malah mendapat kartu tani.
“Kami ini bingung mas, waktu tahun 2020 lalu didata lebih awal adalah kami-kami ini, yang memang petani dan menanam jenis sayur-sayuran tapi justru tidak dapat,” kata Juli salah seorang anggota kelompok tani Margo Joyo, Desa Sungai Melawen, sembari berbincang dengan kelompok tani lainnya yang juga bernasib sama.
Sebelumnya lanjut Juli, malah hampir semua anggota kelompok tani yang benar-benar bertani tanaman Hortikultura tidak dapat kartu tani kala itu di tahun 2020.
“Katanya sih mau mendorong petani supaya lebih maju, tapi membagi kartu tani saja tidak adil,” sambungnya.
Lanjut Juli, informasinya waktu itu diperkirakan ada kesalahan teknis dan akan diajukan kembali, maka merekapun juga bersabar diri, namun faktanya tidak dapat juga, pada pembagian kartu tani yang kedua.
“Sebenarnya siapa yang bertani dan yang tidak, apalagi data sudah dikirim, kita ini bukan iri mas, malah bagus kalau semua dapat, tapi ini membingungkan saja, kok malah yang tidak bertani dapat kartu tani, kan aneh,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan opeh salah satu anggota Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Sungai Melawen, bahwa sebagian bingung ketika beberapa waktu lalu ada pembagian kartu tani tapi yang datang sebagian besar bukan petani yang kesehariannya bercocok tanam. (Yusbob)