INTIMNEWS.COM, MAKASSAR – Meski tewas dengan melakukan bom bunuh diri, kasus Bom Gereja Katederal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap didalami polisi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, dua terduga pelaku ini diduga pernah terlibat operasi di Filipina, tahun 2012 lalu.
Selain itu, terduga pelaku ini memilki keterkaitan dengan penangkapan 19 terduga teroris di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan di Kabupaten Enrekang, pada Januari 2021 lalu.
“Terduga pelaku ini berkaitan dengan JAD yang ditangkap kemarin,” jelasnya.
Puluhan terduga teroris itu tergabung dalam Jemaah Asharut Daurah (JAD) Sulsel, yang sampai saat ini belum diketahui siapa nama pimpinannya.
Dia juga mengungkapkan, salah satu terduga pelaku yang meledakkan dirinya di Gereja tersebut saat para jemaat hendak beribadah, diketahui berinisial L.
“Kelompok ini pernah melaksanakan operasi di Dolo, Filipina tahun 2012. Untuk inisial pelaku yang kita dapat sementara kita dalami, terkait dengan hal ini dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya saat berkunjung ke Gereja Katedral Makassar.
Sedangkan terduga pelaku yang satunya masih diselidiki. Namun pada intinya, bom bunuh diri ini dilakukan dua orang berjenis kelamin lelaki dan perempun. (*)