website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Kapolres Kotim: Kami akan Mapping Pesta Miras

PENYEMATAN – Penyematan tanda dimulainya operasi lilin telabang nataru oleh Kapolres Kotim. (Foto: Jimmy)

INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin-2021 telah diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan.

Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Lilin 2021 dalam rangka pengamanan perayaan Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana. Serta, keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra Kamtibmas lainnya.

Perayaan Natal dan Tahun Baru oleh masyarakat secara universal dirayakan melalui kegiatan ibadah. Dan, perayaan pergantian tahun di tempat-tempat wisata, yang akan meningkatkan aktivitas pada pusat keramaian.

Peningkatan aktivitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, gangguan Kamseltibcar Lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Pasang Iklan

Oleh karena itu, Polri menyelenggarakan Operasi Lilin 2021, yang akan dilaksanakan selama 10 hari. Mulai  24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022.

Dengan, mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

“Berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan terdapat beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus kita antisipasi, antara lain ancaman kelompok intoleran, radikalisme, dan terorisme. Aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, balap liar, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum,” ujar Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin saat membacakan amanat Kapolri dalam apel pasukan Operasi Lilin 2021.

Kapolri juga meminta seluruh jajarannya mengantisipasi bahaya bencana alam yang bisa datang secara tiba-tiba. Penegakan disiplin pada penerapan protokol kesehatan juga harus selalu ditekankan.

“Oleh karena itu, Operasi Lilin 2021 harus dilaksanakan secara optimal. Kejahatan dan gangguan kamtibmas harus kita cegah dan antisipasi. Ketika operasi ini berhasil, masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Natal dan tahun baru dengan rasa aman dan nyaman, baik dari gangguan kamtibmas maupun dari bahaya Covid-19,” katanya.

Operasi lilin itu digelar selama 10 hari mulai hari ini hingga 2 Januari 2022. Total ada 177.212 personel gabungan yang diturunkan dalam operasi tersebut.

Pasang Iklan

Ratusan ribu personel keamanan itu terdiri atas 103 ribu personel Polri, 19 ribu personel TNI, dan 55 ribu personel dari pemerintah daerah.

Personel pengamanan itu akan ditempatkan di 54.959 objek di seluruh Indonesia, mulai gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, hingga stasiun kereta api, bandara, dan pelabuhan.

“Kekuatan personel tersebut akan ditempatkan pada 19.464 pos pengamanan dan 1.082 pos pelayanan,” ujar Jakin.

Kapolri juga meminta agar penyebaran virus Corona varian Omicron diantisipasi selama masa libur Natal dan tahun baru 2022. Pasalnya, merujuk data dari Kementerian Perhubungan, belasan juta orang akan melakukan mobilitas selama masa libur tersebut.

“Berdasarkan data Kemenhub, diprediksi sekitar 11 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas selama liburan Nataru. Berkaca pada periode Nataru tahun lalu, peningkatan mobilitas masyarakat menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi sebesar 125 persen, yaitu 6.437 kasus per hari pada 26 Desember menjadi 14.518 kasus per hari pada tanggal 30 Januari 2021,” tutur Kapolres Kotim.

Di akhir amanatnya, Kapolri meminta seluruh jajarannya menjalankan tugas dengan humanis. Dia meminta sinergisitas dengan instansi lain juga terus dijaga dalam Operasi Lilin 2021.

Pasang Iklan

“Mantapkan kerja sama, sinergi, dan solidaritas para pihak yang terlibat. Satukan visi dan tujuan demi keberhasilan pelaksanaan operasi,” pungkas Jakin.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan