INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pertandingan final Agustiar Sabran Cup 2022 yang mempertemukan Tidar FC melawan Nusa Indah digelar, Senin (29/8/2022) pukul 14.30 WIB.
Laga puncak gelaran sepak bola Agustiar Sabran Cup 2022 ini dihelat di Stadion Stadion Sport Center Kelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Pemilik Tidar FC Muhammad Isro Wahyudin melakukan keputusan berani dan berjiwa besar agar perhelatan Agustiar Sabran Cup ini tetap berjalan dan bisa menghibur penonton.
Sebelum Pertandingan pihak Nusa Indah sempat mengajukan protes terkait penghapusan akumulasi kartu agar diputihkan. Panitia berkomunikasi terkait pemutihan. Isro Wahyudin pemilik Tidar FC mengambil keputusan berjiwa ksatria dan kepingin pertandingan tetap dilanjutkan agar tidak menciderai turnamen ini.
Sementara itu, Tidar FC tidak mempermasalahkan apapun keputusannya dan masih tetap menurunkan skuad terbaiknya.
Tampil di depan pendukung kedua kesebelasan, kedua kesebelasan di menit awal bermain hati-hati dan terlihat kurang greget.
Laga berjalan 25 menit, Tidar FC melakukan serangan bergelombang dan mudah dipatahkan pemain belakang Nusa Indah. Jual beli serangan terjadi di akhir babak pertama.
Memasuki babak kedua kedua kesebelasan menaikan tempo serangan, jual beli serangan silih berganti, namun kedua kesebelasan tidak mau kalah dalam perebutan bola, tensi semakin tinggi kedua pemain saling malukan tekel keras, namun bermain kedua kesebelasan bermain fair play.
Di akhir babak kedua Tidar mendapatkan peluang emas, namun sayang tidak berhasil memanfaatkan peluang yang tinggal berhadapan dengan penjaga gawang, hingga peluit panjang dibunyikan skor berakhir dengan 0-0.
Dalam drama adu penalti, Tidar FC berhasil mengalahkan Nusa Indah, dengan skor 4-2, dan Tidar FC berhasil merebut juara pertama.
Usai pertandingan Ketua Panitia Penyelenggara Ahmadi Riansyah mengapresiasi tingginya antusias warga menyaksikan pertandingan sepak bola ini.
Ia menyatakan hal tersebut menjadi acuan untuk menggelar kompetisi serupa untuk ke depannya.
“Ternyata percinta sepak bola di Kobar itu sangat banyak. Ini menjadi potensi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Ke depan harapan kita menjadi wadah untuk menggali potensi pemain sepak bola muda kita,” ucap Ahmadi Riansyah.
Ia melanjutkan, dari 64 pertandingan yang diselenggarakan selama kompetisi ini terlihat banyak pemain lokal yang mampu bersaing dengan pemain luar daerah. “Bahkan di antaranya mampu menjadi yang terbaik,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian