INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Program Indonesia Pintar (PIP) yang bertujuan untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan jumlah penerima dan nilai penyaluran pada 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, menyampaikan harapannya agar program ini tetap berjalan di 2025 meskipun terjadi perubahan kepemimpinan di tingkat pusat.
Dalam Rembuk Nasional Pendidikan yang digelar secara daring, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 9.308 siswa tingkat SD di Kotim menerima bantuan PIP. Saat itu, nilai penyaluran mencapai lebih dari Rp3 miliar.
Namun, pada tahun 2024, Jumlan penerima PIP untuk siswa SD turun menjadi 5.713 orang dengan nilai penyaluran yang juga menurun,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Muhammad Irfansyah, Jumat 29 November 2024.
Penurunan penerima juga terjadi di tingkat SMP. Pada 2023, sebanyak 4.062 siswa SMP di Kotim menerima bantuan dengan total nilai Rp2,403 miliar. Namun, angka tersebut berkurang menjadi 2.603 siswa penerima pada tahun 2024, dengan nilai penyaluran sebesar Rp1,638 miliar.
“Memang ada penurunan jumlah penerima dan nilai bantuan, tetapi kami berharap program ini tetap ada di tahun 2025,” ujarnya.
Penurunan jumlah penerima bantuan PIP ini tidak terlepas dari kriteria penerima yang mengacu pada tingkat kemiskinan.
Meskipun demikian, Irfansyah menegaskan bahwa program ini sangat penting untuk memastikan akses pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan.
“PIP memberikan dampak signifikan dalam mendukung pendidikan di Kotim, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu,” pungkasnya.