INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Dalam acara Coffe Morning, hadir wartawan media cetak dan online bersama Kadis Kominfo Fransiskus Asten, Sekretaris Kominfo Aloysius Conzaga Klau, Kabid Hubungan Media Dominikus Mali, Kabid Layanan Informasi Publik Daniel Nahak dan Kabid Persandian dan Statistik Yasinta Mutik Loes
Kadis Kominfo dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan peningkatan kapasitas wartawan dengan mengikut sertakan ujian kompetensi wartawan (UKW).
“Kami berharap agar di tahun 2022 Pemda Belu membantu para wartawan untuk mengikuti UKW sehingga dapat menghasilkan wartawan yang profesional di Belu,” kata Kadis Kominfo Fransiskus Asten, Jumat 10/12/2021.
Kominfo juga akan menyediakan sumber informasi yang bisa diakses wartawan setiap saat dengan menyediakan ruangan di kantor Kominfo.
“Kami juga berupaya untuk menjadi moderator dengan Pimpinan OPD yang mempunyai komunikasi buruk dengan media sehingga dapat menyajikan berita yang berimbang,” ujarnya.
Selain itu wartawan sekaligus pemilik media Kilas Timor mengatakan agar pemerintah kedepannya dapat memberikan informasi terkait kegiatan pemerintah karena selama ini dinilai lambat dalam memberikan informasi.
“Kepada Dinas Kominfo agar memberikan informasi soal kegiatan-kegiatan pemerintahan tidak mepet atau sering terlambat sehingga banyak kegiatan pemerintah yang tidak terpantau oleh kawan-kawan wartawan lainnya,” ungkap wartawan sekaligus pemilik media Kilas Timor Ferdinand Talok.
Selain Ferdinand Talok, Sambung Marcel Manek dari Media Vox NTT, yang hadir dalam acara ngopi pagi di CLBK Coffe Atambua, mengatakan bahwa di Kabupaten Belu ada beberapa pimpinan OPD memiliki komunikasi buruk dengan pekerja media.
“Kami minta kepada pimpinan OPD yang berada di kabupaten Belu agar membalas konfirmasi dari wartawan sehingga dapat menyajikan berita yang berimbang,ada yang sampai memblokir nomor handphone wartawan sehingga terkesan tidak komunikatif,” kata Marsel.
Teny Jenahas wartawan Media Harian Pos Kupang mengapresiasi ide baik pemerintah dalam memggelar kegiatan Coffe Morning bersama insan pers sekaligus mengingatkan kepada pemerintah agar tidak boleh alergi terhadap kritik.
“Jangan karena hanya satu berita kritik lalu abaikan 1000 berita baik dan Pemerintah tidak alergi terhadap kritik, sehingga apabila ada berita kontroversial dari media jangan langsung membuat jarak dan komunikasi dengan insan pers,” pungkas Teny.