INTIMNEWS.COM, NANGA BULIK – Jembatan Sungai Taki di Jalan Tjilik Riwut Desa Kujan akhirnya mendapat penanganan darurat, setelah permukaannya kembali amblas. Dinas PUPR Perkimtan bersama BPBD, Dinas Perhubungan dan Satlantas wilayah hukum Polres Kabupaten Lamandau melakukan penanganan di lokasi, Rabu siang (8/9).
Sebuah alat berat diturunkan untuk mengeruk serta meratakan kondisi jembatan. Jalan juga ditutup sementara, sehingga hanya kendaraan roda dua dan mobil kecil yang bisa melintas dengan menggunakan satu ruas saja.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Perkimtan Kabupaten Lamandau melalui Kabid Bina Marga, Nozul menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan penanganan di oprit boxnya.
“Kita lakukan penanganan di oprit box agar tidak turun lagi, soalnya penurunan yang baru ada pada opritnya. Setelah itu baru ditimbun kembali opritnya,” jelas Nozul.
Oprit jembatan merupakan segmen jalan yang menghubungkan jalan raya dengan jembatan. Diduga penurunan oprit ini adalah akibat tergerus banjir.
“Jembatan ini memang sudah seharusnya dibongkar dan dibangun ulang. Namun, karena keterbatasan anggaran kita, maka belum bisa dianggarkan tahun ini. Dan biaya pemeliharaan juga tidak ada, sehingga dilakukan penanganan darurat dulu untuk sementara,” tambahnya.
Menurutnya, rencana pembangunan jembatan tersebut baru akan dianggarkan pada APBD murni 2023 mendatang. Sebab jika dimasukkan di APBD perubahan dikhawatirkan tidak selesai mengingat waktu yang pendek dan masuk musim penghujan.
“Untuk diketahui, jalan dan jembatan ini merupakan salah satu pintu masuk utama menuju kota Nangabulik. Konstruksi jembatan tersebut sudah bermasalah sejak dua tahun terakhir, dan sudah ditimbun dua kali untuk menutupi penurunan jembatan agar jalan kembali rata. Namun dua pekan terakhir penurunan jembatan semakin parah, bahkan terlihat lubang dan retakan besar,” tutupnya.
Penulis: Nathalia
Editor: Andrian