INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebentar lagi kita akan memasuki musim Pemilu 2024. Masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar) khususnya generasi millenial dihimbau untuk lebih berhati – hati pada berita-berita yang tersebar di media sosial.
“Pemilu kan sebentar lagi, masyarakat Kobar khususnya pemilih generasi muda harus lebih berhati-hati dan cermat dalam menyikapi berita yang terpublish,” kata Kepala Dinas Kominfo Kobar Rodi Iskandar melalui Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Aref Sianturi.
Menurutnya anak-anak sekarang khususnya generasi milenial yang paling banyak terdampak berita hoax.
“Untuk itu, generasi milenial diingatkan untuk lebih berhati-hati dan cermat dalam menyikapi berita yang beredar di media sosial,” ucap Arief Sianturi, di ruang kerjanya, Selasa (9/5/2023).
Tidak dipungkiri, saat ini masih banyak pengguna media sosial yang terjebak berita bohong.
Oleh karenanya Kominfo Kobar selalu mengimbau agar pengguna media sosial terutama generasi minilenial lebih cermat agar tidak tersandung kasus hukum karena ikut menyebarkan berita bohong.
“Tidak dapat dipungkiri, berita yang beredar banyak sekali mengandung hoax. Jadi sebelum menyebarkan berita, atau pun sebelum berkomentar, tolonglah teliti terlebih dahulu, atau bertanya pada yang lebih tahu,” jelasnya.
Dikatakannya lagi, sebelum bermedia sosial pengguna harus mengetahui aturan yang berlaku, yakni Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Ada lima pasal dalam UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang mengatur etika bermedia sosial. Dan pengguna dalam artian masyarakat khususnya warga Kotawaringin Barat harus mengetahui itu,” ujarnya.
Kendati demikian, di Kabupaten Kotawaringin Barat sendiri, untuk perkembangan hoax, ia menyebut kategorinya masih ringan dan masih dapat ditolerir.
“Jika melihat presentasinya sih masih relatif sedang dan kuranglah dibandingkan tempat lain,” ujarnya.
Meski terbilang masih kategori ringan maupun sedang, pihaknya terus lakukan sosialisasi ataupun berdiskusi dengan instansi pendidikan seperti sekolah-sekolah dan media publik lainnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan etika dalam bermedia sosial supaya terhindar bahaya hoax, maka jangan terlampau cepat menyebarkan berita.
“Sebelum menyebarkan berita tolonglah dibaca dan ditelaah terlebih dahulu, jadi tolong berhati-hati saja,” tuturnya.
Ia mengimbau, pengguna media sosial juga diharapkan pandai memilah hal-hal pribadi untuk diunggah. “Hal yang sifatnya pribadi jangan sampai dishare di media sosial,” tutupnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian