INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pembangunan insfrastruktur jalan desa masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Desa Tanjung Putri Kecamatan Arut Selatan.
Pasalnya, dengan kemampuan anggaran yang dimiliki desa, dinilai belum mampu menyentuh secara maksimal pembangunan insfrastruktur jalan di Desa tersebut, Sabtu (13/3/2021).
Jalan poros dari Tanjung Terantang menuju Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini membutuhkan sentuhan pemerintah daerah.
Jalur yang digadang-gadang menjadi ruas ring road tersebut saat ini kondisinya memprihatinkan, berlubang becek dan bahkan banyak terdapat jembatan darurat yang dipasang di atas titik kerusakan jalan.
Kondisi jalan tersebut membuat warga di Desa Tanjung Putri yang akan ke Pangkalan Bun menjual hasil tangkapan perikanannya harus berhati-hati, terlebih lagi di musim hujan.
Tidak jarang, mobil – mobil milik masyarakat dan mobil penampung hasil perikanan masyarakat harus terjebak rodanya di kubangan jalan yang rusak parah dan berlumpur.
Menurut Kades Tanjung Putri, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar Dedi Heriyanto sebagai desa yang wilayahnya berada di ujung Kecamatan Arsel, dan berada di garis pantai, Desa Tanjung Putri kaya dengan potensi perikanan.
Namun sayangnya, potensi perikanan yang dimiliki oleh desa tidak dapat dimaksimalkan pemasarannya lantaran, kondisi jalan yang buruk.
“Jalan ini akses ekonomi masyarakat, kalau kondisinya seperti ini tentu saja ekonomi masyarakat menjadi terhambat,” ungkapnya, Sabtu (13/3).
Selaku pemerintah desa, ia mengaku sudah mengusulkan peningkatan infrastruktur jalan di desanya tersebut agar ekonomi masyarakat setempat maju.
Namun sayangnya, harapan masyarakat tertunda lantaran pandemi Covid-19 membuat anggaran terpangkas untuk Covid-19, sehingga peningkatan ruas jalan tidak dapat dilaksanakan secara cepat.
Selain pemasaran sektor perikanan yang terdampak, pengembangan pariwisata di Desa Tanjung Putri juga menjadi terhambat, karena akses jalan dari Terantang menuju Tanjung Putri bila ditingkatkan maka pemerintah desa akan membuka satu spot wisata pantai yang mempunyai keunggulan dari wisata lainnya di pesisir.
“Ada progres DAK namun, sayang menuju desa Sebuai, hal itu tentu membuat masyarakat kecewa karena tujuan masyarakat ke Pangkalan Bun bukan ke Desa Sebuai, kita tahu bahwa percepatan tersebut untuk realisasi ring road,” ungkapnya.
Untuk itu ia berharap agar pemerintah daerah dapat segera memperbaiki kondisi jalan di desa mereka agar baik sektor ekonomi masyarakat dan sektor pariwisata dapat berjalan beriringan demi kesejahteraan masyarakat setempat. (yus)