INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kementerian Agama (Kemenag) Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan bimbingan manasik haji kepada jemaah calon haji di Islamic Center. Sebanyak 91 orang calon jemaah haji mengikuti bimbingan itu selama dua hari sejak Rabu kemarin. Namun terdapat lima orang yang seharusnya mengikuti bimbingan manasik haji batal mengikuti akibat ketentuan yang berlaku.
Wakil Bupati Irawati, saat membuka acara menyampaikan sambutan mengatakan bahwa jemaah calon haji dapat mencari dan menggali pengetahuan di luar dari bimbingan tersebut.
“Bapak dan Ibu juga bisa membeli buku panduan haji lengkap yang dijual bebas di berbagai toko buku atau melalui akses internet, serta masih banyak cara lainnya,” kata Irawati, Rabu, 1 Mei 2022 kemarin.
Menurutnya, tak hanya bekal pengetahuan, calon jemaah juga harus mempersiapkan fisik agar senantiasa sehat dan bugar. Karena ibadah haji menurutnya adalah ibadah fisik. Dirinya juga meminta jangan sampai jemaah calon haji gagal berangkat haji atau di tengah melaksanakan ibadah haji tiba-tiba jatuh sakit, hanya karena kurang persiapan dalam menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.
“Kesehatan psikis juga mesti diperhatikan, hindari stress atau banyak pikiran. Selesaikan segala masalah jauh-jauh hari sebelum berangkat haji. Misalnya yang memiliki usaha untuk memberikan kuasa kepada orang yang dapat dipercaya pengelolaan usaha atau bagi yang memiliki tanggungan keluarga baik anak-anak yang masih kecil, atau anggota keluarga yang sakit, segera mencari orang yang dapat dipercaya untuk mengasuhnya,” harapnya.
Dirinya melanjutkan, ketika jemaah calon haji berangkat haji dan tinggal di tanah suci dalam sekian waktu, usahakan dan pastikan pikiran hanya untuk beribadah, bukan sebaliknya masih mencemaskan yang tertinggal di tanah air. Selesaikan segala permasalahan, selanjutnya bertawakkalah kepada Allah SWT.
“Seringkali diabaikan para jemaah haji, adalah persiapkan keuangan. yang bukan diperuntukkan berbelanja disana karena esensi kita berangkat haji bukanlah untuk belanja tapi hanya untuk ibadah. Keuangan yang saya maksud terkait dengan hal-hal yang mungkin terkait tradisi pengajian sebelum keberangkatan, uang saku selama kehidupan di tanah suci,” tegasnya.
Editor: Andrian