
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam sunyi malam atau terik siang, ada sosok yang selalu siap membantu tanpa mengharap imbalan. Dialah Indra Alfian (44), seorang relawan sejati yang telah mengabdikan dirinya sejak 2010. Tak peduli waktu dan lelah, ia selalu hadir ketika ada yang membutuhkan uluran tangan.
Bapak tiga anak ini bergabung di berbagai organisasi kemanusiaan, mulai dari relawan di Jakarta, Palangka Raya, hingga Kotawaringin Barat. Kini, ia aktif di Relawan Kobar Lentera, PMI, dan relawan ambulans, memastikan setiap panggilan darurat mendapatkan pertolongan terbaik.
“Alhamdulillah, selama masih bisa membantu, saya akan terus berjuang,” ujarnya tulus, Jumat 7 Februari 2025.
Dari banyak pengalaman, ada dua kisah yang tak pernah ia lupakan. Yang pertama adalah Dedek Yani, seorang bayi penderita gizi buruk di Pangkalan Bun yang ditinggalkan kedua orang tuanya. Indra berjuang agar bayi itu mendapat perawatan hingga selamat. Hingga kini, sosok mungil itu masih membekas dalam ingatannya.
Kisah lainnya adalah tentang Mbah Santinet, seorang lansia yang ditelantarkan keluarganya. Indra menemani hari-hari terakhirnya dengan penuh kasih hingga akhirnya sang nenek menghembuskan napas terakhir.
“Senyumnya masih saya ingat sampai sekarang,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Meski sibuk membantu sesama, Indra tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Dengan tiga anak dan satu lagi dalam kandungan istrinya, ia tetap teguh menjalani panggilan hatinya. Bagi Indra, lelah bukan alasan untuk berhenti, karena baginya hidup adalah tentang memberi.
“Saya tidak butuh pujian, yang penting bisa membantu,” katanya dengan senyum hangat.
Kisahnya menjadi bukti bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia, masih ada hati yang tulus rela berkorban demi sesama.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian