INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pada tahun 2022, luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah (Kalteng) diproyeksikan mencapai 1,9 juta hektar, terdiri dari 330 ribu hektar yang dikelola oleh perkebunan rakyat dan sisanya 1,5 juta hektar oleh Perusahaan Swasta Nasional. Hal ini menjadikan Kalimantan Tengah sebagai daerah penghasil minyak sawit terbesar ketiga di Indonesia, setelah Riau dan Kalimantan Barat.
Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, menekankan perlunya kolaborasi antara perusahaan besar kelapa sawit (PBS) dengan pemerintah dalam menangani permasalahan terkait perkebunan, termasuk konflik plasma dan perampasan lahan kelapa sawit secara ilegal.
“Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi kita untuk berkumpul dan mencari solusi. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan investasi yang ada berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Tengah,” ujar Gubernur Sugianto dalam forum diskusi prospek perkebunan kelapa sawit pasca UU Cipta Kerja yang digelar di sebuah hotel di Palangka Raya, Senin, 5 Februari 2024.
Gubernur juga menggarisbawahi bahwa kelapa sawit merupakan komoditas utama perekonomian Kalimantan Tengah. Data terkini menunjukkan terdapat sekitar 295 unit izin perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut, dengan luas total 3,272 juta hektar, di mana 197 unit telah aktif beroperasi, mencakup 2,267 juta hektar.
“Kalimantan Tengah saat ini menduduki peringkat ketiga wilayah perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia, tidak termasuk kontribusi dari perkebunan kelapa sawit rakyat. Produksi minyak sawit mentah (CPO) di wilayah ini mencapai 6,937 juta ton setiap tahunnya,” kata Sugianto.
Ia mencatat bahwa iklim investasi yang menguntungkan bagi kelapa sawit telah meningkatkan produksi secara signifikan, memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Dampak tersebut mencakup berbagai aspek seperti pelayanan kesehatan, kesempatan kerja, pendidikan, infrastruktur, dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
“Saya optimis bahwa di masa depan, baik di kancah global maupun dalam negeri, Indonesia akan terus menyadari pentingnya perkebunan kelapa sawit. Kami memahami bahwa kelapa sawit adalah produsen utama CPO dan produk turunannya, yang tidak hanya berperan sebagai sumber pangan penting tetapi juga sebagai pilihan energi ramah lingkungan,” jelasnya.
Redha