INTIMNEWS.COM, JAKARTA – Meskipun pemilihan presiden (Pilpres) tersisa 3 tahun lagi, namun sejumlah tokoh mulai digadang-gadang akan maju menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Seperti Partai Gerindra yang memastikan akan kembali mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Begitu juga dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung Ketua Umumnya Muhaimin Iskanda untuk maju dalam Pilpres nantinya. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Jazilul Fawaid mengatakan.
Bahkan Jazilul mengisyaratkan kalau partainya akan berkoalisi dengan Gerindra. Hal tersebut dibuktikan bahwa Jazilul menyambut baik kemungkinan Prabowo maju lagi.
Bahkan, terang-terangan Jazilul menyebutkan partainya membuka peluang memasangkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Prabowo di Pilpres 2024.
“Pasangan Muhaimin–Prabowo mungkin atau Prabowo–Muhaimin dapat saja terjadi. Yang penting dapat merebut hati rakyat dan menang menerima amanat,” kata Jazilul Fawaid atau Gus Jazil di Jakarta, seperti dikutip dari idntimes.com.
Jazilul mengatakan, sebagai partai moderat PKB bisa membuka komunikasi dengan partai politik manapun.
Selama ini, lanjutnya, PKB terus menjalin komunikasi dengan parpol-parpol lain, dan PKB cukup bisa diterima dengan baik, bahkan selama ini selalu menjadi penentu kemenangan.
“Terbuka koalisi PKB dengan Gerindra, namun pelan-pelan harus disusun agenda dan figur yang diharapkan rakyat,” ujarnya.
Menurut Jazilul, kepastian akan majunya kembali Prabowo sebagai capres untuk ketiga kalinya, membuat arah politik semakin terpetakan.
“PKB senang kalau Pak Prabowo mencalonkan diri lagi. Setidaknya kami dapat mengukur keadaan dari pengalaman yang lalu,” katanya.
Mengenai wacana mengusung Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai capres, dia menyebutkan, memang benar ada keinginan dari para kader dan pengurus DPC maupun DPW untuk mengusung Muhaimin sebagai capres di Pilpres 2024.
Namun, kata dia, secara kebijakan partai belum ada keputusan final karena PKB tidak mungkin mengusung capres sendiri tanpa berkoalisi dengan parpol lain.
Karena itu, lanjutnya, PKB membuka semua kemungkinan untuk berkomunikasi dengan parpol lain, termasuk nantinya untuk membicarakan pasangan capres maupun cawapres.