INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Anggota Banggar DPR RI dari fraksi Golkar Mukhtarudin menilai kinerja menggembirakan perekonomian Indonesia harus dipertahankan bahkan didorong untuk terus ditingkatkan.
Mukhtarudin menyampaikan hal itu menanggapi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2022 tumbuh cukup stabil bahkan hampir sama dengan kuartal keempat 2021.
“Saya berharap strategi utama Pemerintah harus tetap diselaraskan dengan pengendalian COVID-19 sehingga aktivitas ekonomi kita akan tetap tumbuh positif,” tandas Mukhtarudin.
Anggota Komisi VII DPR RI ini mengaku ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2022 tumbuh 5,01 persen tersebut mampu mengungguli sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, dan Korea Selatan.
Di mana China dengan pertumbuhan 4,8 persen, Singapura 3,4 persen, Korea Selatan 3,07 persen, lalu Amerika Serikat 4,29 persen, dan Jerman 4,0 persen.
Diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kuartal pertama 2022, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh hingga 5,01 persen lebih.
Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional itu berada di atas pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya 3,6 hingga 4,5 persen.
“Jadi, Indonesia, pertumbuhannya di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Berbagai lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5 sampai 5,4 persen,” terang Menko Airlangga Hartarto, saat konferensi pers, Senin, 9 Mei 2022.
Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional didorong banyak faktor. Salah satunya adalah naiknya indeks belanja selama Ramadhan tahun ini.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menerangkan, indeks belanja selama Ramadhan 2022 meningkat sekitar 31 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu.
Berdasarkan data pemerintah, kenaikan indeks belanja terjadi di hampir seluruh pulau di Indonesia.
“Yakni, di Kalimantan meningkat dengan indeks belanja 199,6, Sumatra 178, Jawa 137, Maluku dan Papua 145,5, serta Bali dan Nusa Tenggara 72,9. Kalau kita lihat secara keseluruhan jumlah frekuensi dan belanja itu indeks 179,4, sedangkan dari segi nilai sebesar 159,9,” papar Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, terkait inflasi di Indonesia masih dalam range APBN. Berdasarkan data di lapangan hampir seluruh sektor mulai dari suplai rata-rata positif. Yakni, dari pergudangan, industri jasa pertanian, konstruksi.
Airlangga juga menuturkan, dari sisi demand, konsumsi rumah tangga tumbuh positif, investasi maupun ekspor-impor juga positif. Hal ini akan memberikan hal positif dalam survei pasar dan tenaga kerja di bulan Februari.
Sementara itu, terkait kinerja penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, tercatat realisasinya 15,4 persen atau Rp 70,37 triliun. Rinciannya, bidang kesehatan sebesar 9,7 persen atau Rp 11,87 triliun yakni, untuk insentif nakes dan klaim pasien.
Terkait perlindungan masyarakat realisasinya sudah 49,27 triliun atau 32 persen. Angka tersebut terdiri dari PKH, BLT minyak goreng, BLT Dana Desa, Bantuan pedagang kaki lima, warung, dan nelayan, serta kartu prakerja.
“Penguatan pemulihan ekonomi sekitar 5,2 persen atau Rp 9,2 triliun, baik itu di sektor pariwisata, dukungan UMKM,” pungkas Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian juga menyampaikan catatan yang diberikan Presiden Jokowi agar pemerintah memperhatikan terkait energi dan pangan untuk ketahanan nasional kedepan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian