INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebanyak 17 orang terpapar COVID-19 di Desa Sebuai dan 1 orang di Desa Sebuai Timur Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat , Kalimantan Tengah. Akibatnya, wilayah dua desa itu pun di-lockdown agar penyebaran virus korona tak semakin meluas.
Ketua harian Satgas Covid-19 Kotawaringin Barat, Tengku Alisyahbana mengatakan, peningkatan kasus di wilayah itu terjadi usai Lebaran Idul Fitri 1442 H. Diduga, banyak warga yang tetap menggelar acara keramaian meskipun sudah diingatkan.
“Banyak warga yang tetap menggelar acara, padahal sudah kami ingatkan. Akibatnya banyak yang tertular. Di desa sebuai sudah ada 17 orang terpapar Covid-19, dan 1 orang dari Sebuai Timur Kecamatan Kumai,” ucapnya, Minggu (6/6/2021).
Tengku Alisyahbana mengatakan sudah melakukan pengetatan di dua desa tersebut. Meski begitu, pihaknya juga akan mempertimbangkan usulan kades untuk melakukan lockdown lokal.
“Nanti kami koordinasikan dengan perangkat. Tapi rata-rata per hari ini kondisi warga yang isolasi mandiri itu sudah membaik. Mereka isolasi di rumah masing-masing,” imbuhnya.
Sebelumnya, di Desa Sebuai menjadi tempat berkumpulnya para pengunjung untuk berwisata di pantai, ada kemungkinan para pengunjung ini lewat dari Kumpai Batu Bawah. Sehingga nanti akan dipantau pergerakannya melalui Desa Kumpai Batu Bawah dan akan dibuatkan posko.
“Ada kemungkinan juga nanti kita pantau dari desa Kubu, tim Satgas Covid-19 saat ini sedang berupaya dan terus melakukan upaya penyemprotan disinfektan di desa Sebuai, termasuk nanti kita akan Lockdown juga pantainya,” jelasnya.
Pejabat kesehatan tetap khawatir bahwa virus menyebar ke seluruh desa pesisir pada hari-hari tertentu, dan telah mendesak warga desa untuk membatasi aktivitas mereka dalam beberapa hari mendatang, terang Alisyahbana.
“Masih ada kekhawatiran tentang Sebuai dan masih ada kekhawatiran tentang orang-orang di Pantai pesisir yang mungkin secara tidak sengaja telah menyebarkan virus,” kata Alisyahbana.
“Strategi kami adalah menghentikan ini sejak awal secepat kami bisa. Wabah tersebut merupakan pukulan bagi Kotawaringin Barat, yang sebagian besar telah menekan penularan komunitas melalui pengujian yang ketat dan pelacakan kontak, dan dengan menutup perbatasan di desa tersebut,” pungkasnya. (Yus)