INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Beberapa kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam beberapa hari terakhir ini mengalami intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga hal tersebut menimbulkan beberapa kabupaten di Kalteng terendam banjir. Hal tersebut tentunya diharapkan menjadi perhatian semua pihak dan stakeholder terkait.
Terkait dengan hal tersebut Wakil Ketua I DPRD Kalteng H. Abdul Razak mengatakan bahwa dirinya mengaku prihatin atas musibah banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Kalteng.
“Saya turut prihatin atas musibah banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten di Kalteng. Saya doakan, semoga kondisi kesehatan masyarakat selalu dalam keadaan sehat dan musibah banjir ini dapat segera berakhir,” ucap politisi Partai Golkar Kalteng tersebut pada Senin, 30 Agustus 2021.
Adapun sejumlah daerah yang terendam banjir yaitu, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kotawaringin Timur (Kotim), Lamandau, Seruyan, Pulang Pisau, Katingan dan Gunung Mas (Gumas). Sementara itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng (BPBPK), musibah banjir terjadi di 7 kabupaten, 23 kecamatan dan 134 kelurahan/desa, dengan jumlah 12.006 Kepala Keluarga (KK) dan 17.759 jiwa yang terdampak. Sedangkan 109 KK serta 49 jiwa lainnya telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Selain itu bencana banjir tersebut tentunya membawa dampak yang tak terhindarkan, telah merendam ratusan rumah warga serta sejumlah fasilitas umum, seperti jalan dan jembatan. Bahkan, perkantoran, rumah ibadah, sekolah dan fasilitas kesehatan lainnya pun ikut terendam.
“Selain itu, dampak banjir telah membuat beberapa titik akses jalan terputus dan hanya mampu menggunakan perahu kecil atau getek untuk melewatinya. Masyarakat terdampak saat ini informasinya memerlukan air bersih, sandang, pangan, obat-obatan, keperluan bayi dan perempuan,” lanjut mantan Bupati Kotawaringin Barat tersebut.
Walaupun saat ini pemerintah tengah fokus menangani Pandemi Covid-19, dia meminta agar wilayah terdampak banjir tetap di perhatikan oleh semua pihak baik itu Pemerintah maupun stakeholder terkait . Mengingat banjir merupakan bencana yang terjadi karena faktor alam sehingga perlu upaya yang tepat untuk menanggulangi dampaknya.