INTIMNEWS.COM – Dari sejumlah partai pengusung Sugianto Sabran – Edy Pratowo, Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi sorotan masyarakat khusunya warga net (Netizen). Pasalnya warga net menilai langkah yang dilakukan Nasdem salah satu strategi politik dua kaki.
Tida sedikit warga net yang meragukan sikap Nasdem yang memilih mengusung Sugianto Sabran-Edy Pratowo pada Pilkada Kalteng yang akan dihelat 9 Desember 2020. Pasalnya sebagian besar kader partai besutan Surya Paloh tersebut berada di kubu Ben Brahim-Ujang Iskandar.
Misalnya pemilik akun facebook, Ashev Tigalapan menuliskan bahwa dirinya meragukan sikap tegas partai nasdem yang akan memecat kadernya yang tidak taat keputusan partai.
“Di antara para Partai Pendukung dalam pilkada kalteng ini, aq hanya salut dg permainan partai Nasdem.. Klo PDIP, Golkar udah bsa dibaca dari awal, dan itu normatif… Bayangkan, Nasdem Punya Kader yg sangat bagus dan layak utk direkomkan, tapi kader tsb malah dapat rekom dari partai lain.. Dan Nasdem malah memberikan rekomnya pada orang lain.
Yang lebih menariknya, secara kepartaian mmg rekomnya ke SUDI, tapi kader2 di tingkatan bawahnya, mereka tetap memperjuangkan BEN-Ujang.. Klo diliat dr luar, ini akan menimbulkan konflik, misal pemecatan kader secara2 besar2an.. Tpi apakah ini akan tjd??? Menurutku gak akan tjd…
Jadi kesimpulannya, siapapun nantinya yg menang, Nasdem tetap mjd Ring 1 Gub terpilih… Apakah ini salah?? Aq jawab TIDAK!!! dan bgitulah mmg permainan politik yg punya hukum tersendiri… POLITIK ITU MMG TEMPATNYA BERMAIN 2 KAKI..
Sekian pendapat petani awam… Yg terpenting, PILKADA tetap damai dan aman.. Hidup dan maju Kalteng.. Tabe,” tulis Ashev Tigalapan.
Status tersebut langsung ramai dikomentari warga net lainnya termasuk sejumlah tokoh di Kalteng. Sebagian besar mengiyakan atau membenarkan pernyataan Ashev Tigalapan.
Sementara itu, Ketua Partai Nasdem Kalimantan Tenga, Faridawaty Darladn Atjeh yang dimintai tanggapannya tidak menaggapi soal tudingan bermain dua kaki. Farida menegaskan bahwa partainya tegak lurus akan menjalankan perintah partai untuk memenangkan pasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo pada Pilgub Kalimantan Tengah 9 Desember 2020 mendatang.
“Untuk kader yang membelot sesuai perintah ketua umum bapak Surya Paloh akan dilakukan sanksi tegas yakni pemecatan,” katanya kepada wartawan saat deklarasi Sugianto Sabran – Edy Pratowo di Swissbell Hotel di Palangka Raya, 6 September 2020.
Hanya Farida belum bisa memastikan kapan sanksi tersebut akan dikeluarkan. Pasalnya menjatuhkan sanksi kepada kader harus mengikuti mekanisme partai. “Itu nanti akan dilakukan iternal partai ya,” tutupnya. (redha)