INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih menunggu intruksi pemerintah pusat alias Kementerian Sosial terkait bantuan sosial pada tahun 2022. Hal itu disebutkan oleh Plt Kepala Dinsos Kotim, Wiyono, Selasa 11 Januari 2022.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada bantuan atau tindak lanjut dari kementerian. Namun biasanya sehabis bulan Januari sesuai rapat koordinasi bersama pihak kementerian paling lambat awal bulan Februari akan ada tindak lanjut.
Diperkirakan bantuan yang bisa serupa dengan sebelumnya yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako itu baru disalurkan pada akhir Februari hingga awal Maret 2022.
“Sekitar Maret nanti, tapi kita tunggu saja kalau sudah ada pasti nanti segera disalurkan. Karena bantuan itu merupakan salah satu langkah Pemerintah Pusat untuk penanganan kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM unggul,” jelasnya.
Sementara untuk tahun 2021, Wiyono menyebut untuk jumlah penerima bantuan dari Kemensos di Kotim untuk PKH sebanyak 44.933 KPM dengan total dana uang disalurkan sebesar Rp 28.571.125.000. Sedangkan untuk penerima BPNT sebanyak 186.331 KPM dengan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp 37.266.200.
“Kalau bantuan sosial tunai (BST) itu khusus untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19 di Kotim sebanyak 27149 KPM dengan total anggaran Rp 1.240.200,00. Jadi total anggaran yang dikeluarkan dari Kementerian tahun 2021 sebanyak Rp 67.077.525,” sebutnya.
Diketahui bahwa program bansos yang dikelola Kemensos terdiri dari bansos reguler dan bansos khusus. Bansos reguler dirancang untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan kemiskinan.
Bansos reguler yang dimaksud adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.
Untuk PKH dan BPNT terus berjalan baik ada atau tidak ada pandemi. Karena memang dimaksudkan untuk penanganan kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM unggul.
Sementara bansos khusus memiliki karakteristik berbeda. Bansos khusus eksisting yang dikelola Kemensos adalah Bantuan Sosial Tunai.
“Sembako untuk kebakaran, itu untuk personal, kalau yang massal tidak. Biasanya ada penambahan, tetapi nanti tergantung. Kendala sinergitas antara program pusat dan daerah. 1 orang kita kembalikan ke jawa, awal tahun Januari tadi,” ujar Wiyono.
Dikatakan bahwa yang paling utama dari kepolisian, menyatakan bahwa orang itu terlantar. “Kita juga memfasilitasi vaksin dan makan selama di sini,” tutur Wiyono.
“Biasanya menunggu di kantor dinsos rumah singgah sementara menunggu jadwal keberangkatan. Kita juga melakukan tracking ke tujuan, kita telusuri melalui KTP dan dinsos yang bersangkutan di daerah,” terangnya.
Setelah itu nantinya akan disambut oleh dinsos terkait. Serta juga mendapatkan uang saku, antar kabupaten provinsi dua juta. ” Kita pernah menemukan orang yang tiga kali dipulangkan,” ucap Wiyono.
Harapan di 2022 ini adalah agar pelayanan sosial cepat sampai kepada masyarakat.
Editor: Andrian