INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengabarkan adanya varian baru dari virus Covid-19, dengan nama B1617. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Kadinkes Kobar Achmad Rois menyebut, sejauh ini varian baru itu belum ditemukan di Kobar.
“Jadi, sampai saat ini varian baru ini tidak ditemukan pada sampel pasien Covid-19 yang ada di Kobar hingga sampai saat ini,” kata Achmad Rois saat diwawancarai usai vaksinasi di Natai Baru, Minggu 4 Juli 2021.
Pemkab Kobar, ujarnya, telah melakukan upaya untuk membendung masuknya warga dari luar pulau yang merupakan bagian dari pengendalian Covid-19 yang berjenjang di Indonesia. Pemerintah juga sudah mengeluarkan aturan pelarangan arus masuk bagi pelaku perjalan dari luar daerah.
Menurutnya, sejak awal sarankan harus patuh secara 5 M dan sekarang menjadi 6 M yakni ditambah membatasi mobilitas dan meminimalkan interaksi. “Ini senjata kita, kemudian senjata berikutnya yakni dengan vaksinasi, tetapi vaksinasi bukan berarti menghilangkan senjata kita, dan perlu perlu di dimasifkan informasi ini,” terang Achmad Rois.
Lanjut Rois, meskipun sudah vaksin bukan berarti kemudian tidak bisa terinfeksi, bisa terinfeksi kalau kita abai terhadap Prokesnya.
“Saat ini sudah banyak klaster-klaster baru yang tidak bisa dibendung lagi, kalau kemarin kita cukup paki masker satu lapis sekarang diwajibkan pakai masker dua lapis,” ucap Achmad Rois.
Saat ditanya Vaksinasi masal bisa menjadi klaster baru, Rois menyebutkan awalnya masyarakat masih enggan dan malas untuk Vaksin, setelah tahu kalau Vaksin aman baru masyarakat mulai antusias dan datang dengan sendirinya.
“Saat ini kita kelola dengan baik penyelenggaraannya untuk menghindari kerumunan massa, misalkan dengan memberikan undangan dan didalam isi undangan dituliskan wajib datang sesuai jam yang sudah ditentukan oleh penyelenggara,” terang Rois.
Kemudian jajaran teknis kesehatan semuanya bergerak bersama masyarakat, sehingga masyarakat ikuti informasi jadwal, jadwal dari desa agar tidak terjadi kerumunan.
Lanjut Rois, ketika masyarakat akan bergerak untuk Divaksin tim penyelenggara sudah standby dengan baik sesuai penjadwalan. “Dan ini akan mempermudah, dengan tujuan semata-mata untuk mengatur jika tidak terjadi penumpukan massa,” pungkasnya. (Yus)