INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Mentaya Sampit yang melakukan pemutusan sambungan terhadap pelanggan yang dianggap ilegal mendapat respon dari beberapa pelanggan daerah Sampit Kotawaringin Timur.
“Saya didatangi oleh seorang oknum PDAM yang menawarkan bantuan untuk memasangkan meteran air bersih dengan dana dua juta lima ratus ribu rupiah, namun setelah di pasang pipa beberapa bulan kemudian dicopot lagi sama petugas PDAM tanpa memasang meteran,” kata salah satu pelanggan yang tak mau menyebutkan namanya.
Saat melaporkan ke PDAM terhadap oknum tersebut tidak ada respon sehingga pelanggan kecewa bahkan sudah berulangkali melaporkan hal tersebut.
“Sudah berapa kali saya langsung melaporkan ke kantor PDAM Sampit namun tidak ada respon dan malah menyuruh saya bayar lagi dua juta seratus untuk pemasangan ulang,” katanya.
Saat dimintai konfirmasi oleh awak media ke PDAM Sampit, diminta untuk menunggu dengan alasan masih sholat. Namun saat Direktur PDAM Sampit, Firdaus Herman Ranggan melihat masih ada awak media langsung putar balik dan keluar menggunakan mobil.
Awak media kemudian berusaha menemui kepala Bagian Keuangan PDAM, M Nur Ansori untuk mengkonfirmasi masalah tersebut dan membenarkan jika banyak kasus tersebut terjadi di kota Sampit.
“Sudah banyak yang melaporkan sama seperti kasus ibu ini, dan sudah selesai yang lainnya bahkan sudah kita kasih sanksi sampai penurunan jabatan hingga penundaan kenaikan gaji,” kata M Nur Ansori.
Selain itu Ansori juga menjelaskan agar pelanggan tersebut melaporkan ke polisi karena bukan tanggung jawab PDAM karena oknum yang melakukan bukan perusahaan.
“Kalau mau masang lagi datang kekantor langsung dan bayar dua juta seratus untuk pemasangan meteran airnya sehingga tidak dianggap ilegal, untuk kasus yang sudah terjadi kejar oknumnya agar bisa menggantikan uang yang sudah digelapkan,” punggkas Ansori.