INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Aula Antakusuma Pagi ini, Sabtu (26/10), dipenuhi suasana yang hangat saat kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat berdialog tentang gagasan-gagasan mereka untuk membangun Kotawaringin Barat (Kobar).
Acara ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Antakusuma (Untama) dengan tema yang menarik dan relevan, yakni “Memajukan Pembangunan, Memastikan Keadilan Agraria dan Masyarakat Pinggiran”.
Andre Rolis Saputra, Presiden Mahasiswa Untama, membuka dialog dengan menyatakan harapannya agar acara ini tidak sekadar menjadi adu gagasan, melainkan sebagai ajang mencari solusi bagi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Kobar.
“Kami sebagai mahasiswa merasa terhormat bahwa kedua paslon siap hadir dalam acara ini. Kami hanya meminta pemecahan masalah yang ada di Kobar. Ini adalah dialog, bukan debat, karena debat itu ranahnya KPU,” ungkap Andre.
Kedua pasangan calon ini sendiri merupakan alumni Untama, sehingga acara dialog ini terasa akrab dan penuh kehangatan. Pasangan calon nomor satu, Rahmat Hidayat dan Eko Sumarno, membuka dialog dengan apresiasi kepada mahasiswa yang telah menyelenggarakan acara ini.
Menurut Rahmat, dialog ini adalah momen yang tepat untuk berbicara tentang bagaimana wajah Kobar akan dibangun ke depannya, terutama dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan masyarakat. “Siapapun yang terpilih nantinya, itulah harapan masyarakat. Kami siap membawa perubahan untuk Kobar,” ujar Rahmat penuh semangat.
Rahmat menekankan pentingnya membangun infrastruktur di wilayah pedalaman dan daerah-daerah yang kurang terjangkau. Ia menegaskan bahwa Kobar harus tumbuh sebagai daerah yang inklusif, di mana setiap lapisan masyarakat merasa diperhatikan.
“Pembangunan di daerah pinggiran adalah prioritas kami. Kami tidak ingin ada kesenjangan yang terlalu lebar antara kota dan desa. Perubahan harus merata di seluruh wilayah,” tambah Eko Sumarno.
Di sisi lain, pasangan calon nomor dua, Nurhidayah dan Suyanto, juga menyampaikan visi mereka untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kobar.
“Sebagai sesama alumni Untama, kami merasa bertanggung jawab untuk memastikan, infrastruktur, pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan tumbuh beriringan. Pemerintah harus hadir membawa keadilan untuk seluruh masyarakat,” ungkap Nurhidayah. Menurutnya, pembangunan yang menyeluruh menjadi kunci untuk mengatasi ketimpangan yang ada.
Nurhidayah juga menyoroti isu agraria yang menjadi salah satu tema utama dalam dialog ini. Ia menyatakan bahwa pemerintah harus hadir sebagai pelindung hak-hak agraria masyarakat Kobar, terutama masyarakat kecil dan petani.
“Tanah adalah sumber kehidupan, dan hak atas tanah harus terjamin untuk semua masyarakat. Kami berkomitmen untuk membawa keadilan agraria ke dalam kebijakan kami nanti,” jelas Suyanto.
Di akhir dialog, mahasiswa Untama memberikan apresiasi kepada kedua pasangan calon yang telah berpartisipasi dan terbuka untuk berdiskusi. Dialog ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai arah pembangunan Kobar ke depan, dan bagaimana kedua pasangan calon ini akan membawa perubahan nyata.
Terlepas dari siapa yang terpilih, masyarakat berharap agar visi-visi yang disampaikan dalam dialog ini bisa menjadi kenyataan, demi mewujudkan Kotawaringin Barat yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit