
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus mengembangkan kawasan transmigrasi di Desa Rangda, Kecamatan Arut Selatan.
Program ini menjadi proyek percontohan nasional dengan pendekatan pola pugar, yang mengintegrasikan masyarakat lokal dan transmigran dalam satu wilayah, Jumat 7 Februari 2025.
Kepala Disnakertrans Kotawaringin Barat, Rusliansyah, menyampaikan bahwa proyek ini telah melalui kajian mendalam dan akan berjalan dengan sistem pendanaan berbasis sharing antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Lahan transmigrasi di Desa Rangda terdiri dari Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas lebih dari 800 hektare dan Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 325 hektare. Dengan total luas tersebut, kawasan ini mampu menampung sekitar 400 kepala keluarga,” jelas Rusliansyah, belum lama ini.
Saat ini, Disnakertrans tengah membuka jalan poros sementara guna mempermudah akses di kawasan transmigrasi. Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama.
Setelah pendanaan terpenuhi, langkah selanjutnya adalah pembangunan perumahan serta infrastruktur penunjang lainnya sebelum dilakukan kerja sama antar daerah untuk penempatan transmigran.
“Program ini diharapkan menjadi model ideal bagi pengembangan transmigrasi berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, proyek ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal maupun pendatang, menciptakan harmoni sosial, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian