INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Dalam peringatan ulang tahunnya yang ke 61 tahun, Bupati Belu dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH mendapatkan banyak kejutan dari masyarakat, rekan kerja dan keluarga, Rabu 11 Agustus 2021.
“Saya sangat berterima kasih atas Karunia Tuhan hingga berusia 61 tahun ini untuk melayani masyarakat,” kata Bupati Belu dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH.
Selain itu, Bupati Belu mengungkapkan terima kasih kepada semua masyarakat yang dengan tulus telah memberikan doa dan dukungan kepadanya.
Diketahui, dr. Taolin Agustinus merupakan salah satu putra terbaik Kabupaten Belu yang kembali memimpin rakyatnya di tanah kelahiran menjadi seorang Bupati. Pasangan hidup dr. Taolin Agustinus juga merupakan seorang dokter, Dra. Freni Indriani Yanuarika dengan dikaruniai 3 orang anak.
Agustinus Taolin dilahirkan di Halilulik pada 11 Agustus 1960, dan menjalani pendidikan dasar hingga menengah di Kabupaten Belu. Pada tahun 1966 (usia ~6 tahun), ia menempuh pendidikan di SD Katolik Halilulik, dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1972. Setelah menyelesaikan pendidikan di SD Katolik Halilulik, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah/Kursus Teknik Santo Yosef-Halilulik, pada tahun 1972 hingga tamat pada tahun 1975.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama di kampung halamannya – Halilulik, ia melanjutkan pendidikan menengah atanya di luar kampung halamannya, dan memantau ke ibukota Kabupaten Belu – Atambua, di mana ia menempuh pendidikan menengah atas di SMA Katolik Suria Atambua pada tahun 1975 hingga 1979.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Belu, ia memutuskan untuk menempuh pendidikan tinggi di luar tanah kelahirannya, dan merantau ke Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada dan mengambil program studi Kedokteran Umum, pada Fakultas Kedokteran, pada tahun 1981 hingga tamat pada tahun 1987/1988.
Setelah menyelesaikan pendidikan Kedokteran Umum, ia menempuh pendidikan spesialis, dengan mengambil spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro, dan tamat pada 1990/1998. Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, ia melanjutkan pendidikan ilmu subspesialis gastroenterologi hepatologi di Universitas Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia kembali ke tanah kelahirannya dan mulai berkarier sebagai dokter pada Puskesmas hingga dipercaya memimpin RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua. Setelah berkarier di tanah kelahirannya, ia melanjutkan kariernya merantau di Jawa Barat, dan menetap di Bogor, di mana ia merupakan seorang dokter di Rumah Sakit BMC Mayapada dan Siloam Hospitals Bogor, hingga ia dipanggil kembali untuk memimpin kampung halamannya.
Dalam posisinya sebagai dokter penyakit dalam, ia juga aktif dalam organisasi kedokteran. Ia dipercaya menjadi ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan PB PABDI (Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) periode 2018–2021, Ia juga pernah diganjar sebagai dokter teladan tingkat Puskesmas se-Indonesia beberapa tahun silam.