INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menyorot daging ayam ras sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi di tahun 2024.
Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman, mengungkapkan bahwa harga daging ayam ras mengalami fluktuasi yang signifikan sepanjang tahun, terutama menjelang hari besar keagamaan.
“Tahun ini, kita kembali berhadapan dengan daging ayam ras sebagai penyumbang inflasi. Tahun lalu, beras menjadi komoditas yang paling banyak memberikan pengaruh. Namun, di tahun 2024 ini daging ayam ras” katanya, Kamis 19 Desember 2024.
Dijelaskan bahwa harga daging ayam ras mengalami kenaikan yang cukup tajam sejak menjelang Idul Fitri hingga Idul Adha. Bahkan, harga sempat mencapai puncaknya di kisaran Rp48.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
“Setelah Idul Adha, harga sempat turun cukup drastis, yang membuat angka inflasi sedikit tertekan. Namun, narca kembali naik dan fluktuatif hingga saat ini,” ungkapnya.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kotim. Eddy berharap, TPID dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan harga daging ayam ras dan menjaga stabilitas harga di pasaran.
“TPID harus proaktif dalam memantau harga daging ayam ras dan mencari solusi untuk mengatasi fluktuasi harga yang terjadi. Hal ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah inflasi yang lebih tinggi,” tegasnya.
Ditambahkan, pengalaman tahun sebelumnya dengan beras menjadi pelajaran penting bagi TPID untuk lebih sigap dalam mengantisipasi komoditas yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.
“Semoga TPID dapat belajar dari pengalaman tahun lalu dan dapat lebih efektif dalam mengendalikan inflasi di tahun ini,” harapnya.