INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Tangkapan nelayan di pesisir Kumai dalam dua bulan terakhir mempengaruhi hasil tangkapan nelayan di pesisir terpadu Bogam Raya.
“Karena cuaca yang ekstrem ini, nelayan ada juga yang mengurungkan diri untuk turun ke laut,” kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Barat Hapy Kamis, Sabtu (27/11/2021).
Karena cuaca ekstrem dapat menimbulkan gelombang tinggi, nelayan tidak berani melaut. “Kondisi ini menyebabkan stok ikan laut menipis, sehingga berdampak pada harga jual ikan laut,” tutur Hepy Kamis.
Lanjutnya, saat ini sedang bagusnya harga kepiting, nelayan justru dihadapkan pada kondisi cuaca buruk. Biasanya selama sepekan melaut mereka mampu mendapatkan puluhan kilogram kepiting
Sementara Kepala Desa Keraya Kecamatan Kumai Kabupaten kobar Suherman menceritakan dengan kondisi cuaca seperti saat ini hasil tangkapan menurun sekitar 50 sampai 60%.
Sulit sekarang bahkan agar hasil tangkapan nelayan hasil bisa maksimal mereka melaut hingga sampai perairan Seruyan. Mereka melaut untuk mencari ikan menggunakan kapal 2 gross ton dan biasanya mereka berdua di laut hingga sepekan lamanya.
Sementara Kades Kubu Kecamatan Kumai Safarudin menambahkan dengan cuaca yang ekstrem dan gelombang lumayan tinggi membuat tangkapan hasil perikanan nelayan bukan hanya di kubu tetapi juga di pesisir rumah yang menurun.
Terutama jenis Ikan gembung, bawal, putih, kemiri, telang, kakap merah, udang sayur, udang kupas, udang Tiger, udang king, udang bron, kepiting dan lainnya.
Akibat cuaca buruk tersebut, untuk di Desa Kubu ada nelayan yang bersikeras pergi melaut namun ada juga bertahan hingga menunggu cuaca bagus. (Yus)