Calon Penumpang di Pelabuhan Sampit Diimbau Tidak Membawa Hewan Dilindungi ke Luar Pulau

INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Penanggung Jawab Karantina Pertanian Wilayah Kerja Sampit, Agung Rahmadi mengimbau kepada calon penumpang kapal yang akan berangkat ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Sampit agar tidak membawa hewan dilindungi keluar pulau.

Menurutnya, di Kalimantan Tengah merupakan surga bagi habitat berbagai jenis burung. Apalagi terdapat burung yang sudah termasuk dilindungi, seperti Burung Beo dan sebagainya.

Dikatakan, tidak jarang pihaknya menemukan calon penumpang yang membawa hewan dilindungi tersebut dan diamankan unuk tidak dibawa ke luar pulau Kalimantan.

“Memang dari masyarakat Sampit pada waktu hendak berangkat ke Pulau Jawa ada beberapa yang sempat membawa burung-burung tersebut, tapi kita beri informasi agar burung itu tidak diberangkatkan, dan burung itu kami amankan sementara untuk bisa diambil kembali oleh keluarganya,” ungkap Agung, Jumat 7 April 2023.

Dirinya menegaskan bahwa hewan yang dilindungi tidak boleh sampai keluar dari Kalimantan Tengah atau asal habitatnya. Setelah kapal berangkat, pihak keluarga baru boleh diambil, untuk memastikan kalau burung itu tidak diberangkatkan.

Baca Juga:

Polres Kotim Komitmen Perangi Narkoba Sampai ke Tingkat Desa

“Sudah dari tahun 2017, dikeluarkan dari menteri kehutanan untuk beberapa hewan di Kalteng ini dinyatakan untuk dilindungi, kami sudah berusaha melakukan sosialisasi memalui media sosial maupun kader karantina, kader karantina itu termasuk para pegawai dan korwil maupun para pengusaha rumah inap di sekitar pelabuhan ini,” sebutnya.

Akan tetapi sosialisasi dan kesadaran masyarakat terhadap hal tersebut nampaknya telah disadari oleh para calon penumpang. Sehingga dari tahun ke tahun menurut data pihaknya semakin menurun jumlah penumpang yang hendak membawa hewan keluar pulau.

“Itu sudah perkembangan yang bagus, mungkin masyarakat dari pusat kota atau dari luar Kalteng yang ingin mudik melalui kapal enggan membawa hewan yang dilindungi karena sudah tahu konsekuensinya,” demikiannya. (**)

Editor: Irga Fachreza

Baca Juga:

Bupati Kotim Letakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren Sabilul Mutaqqin 3 di Desa Karang Sari