website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Bupati Lamandau Hadiri Pertemuan Pembentukan AKPSI di Jakarta

Para Kepala Daerah Kabupaten Penghasil Sawit seluruh Indonesia dalam gelaran pembentukan AKPSI. (Istimewa)

INTIMNEWS.COM, NANGA BULIK – Bupati Lamandau, H. Hendra Lesmana menghadiri pertemuan dengan Daerah Kabupaten Penghasil Sawit seluruh Indonesia di Hotel Morrisey Jakarta, Selasa (7/6/2022) kemarin.

Diketahui pertemuan untuk pembentukan asosiasi kabupaten penghasil sawit Indonesia itu didasari dari bagi hasil perkebunan yang sangat minim untuk daerah penghasil, persoalan kewajiban perusahaan untuk melakukan pembinaan plasma ke petani, dan masalah pelepasan lahan perusahaan perkebunan hingga 20% yang diambil dari perusahaan yang tidak mengurus HGU sebab menghindari BPHTPB ke kabupaten.

Sehingga diperlukan sebuah asosiasi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dan daerah penghasil sawit, untuk menyamakan persepsi antar daerah penghasil sawit maka dibentuklah sebuah wadah yang disepakati yakni AKPSI (Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia).

AKPSI adalah mitra strategis Pemerintah Pusat dan para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit

Pasang Iklan

Pada kesempatan itu, Bupati Lamandau, H. Hendra Lesmana menjelaskan bahwa sebagai salah satu daerah penghasil sawit di Kalimantan Tengah, Kabupaten Lamandau ikut dalam menyumbangkan angka luasan kebun kelapa sawit di Kalimantan Tengah dengan luas kurang lebih 160 Ribu Ha dengan jumlah 17 Pabrik Kelapa Sawit.

“Dengan luasnya kebun kelapa sawit yang ada di Kabupaten Lamandau, kami belum mampu memberikan kontribusi PAD yang seimbang kepada daerah serta masih banyaknya permasalahan antara masyarakat dengan berbagai pihak dan perusahaan,” jelas Bupati Lamandau.

Oleh sebab itu, kepala daerah penghasil sawit mendirikan AKPSI. Diharapkan dengan adanya asosiasi yang baru dibentuk ini, berbagai persoalan yang selama ini dihadapi dapat dicarikan jalan keluarnya.

Bupati Lamandau pun menambahkan banyak hal yang harus disikapi dengan adanya perkebunan kelapa sawit ini, seperti terkait dengan regulasi, pembinaan kepada petani, stabilitas rantai industri yang berpengaruh kepada harga sawit dan bagian yang diperoleh Kabupaten.

“Apabila bisa dioptimalkan, maka akan ada perubahan bagi penerimaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Untuk diketahui, adanya asosiasi ini menjadi wadah untuk menegakan regulasi tentang perkebunan kelapa sawit, terutama yakni pembagian Dana Bagi Hasil perkebunan kelapa sawit yang berpihak pada daerah penghasil sawit.

Pasang Iklan

Penulis: Nata
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan