
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyatakan bahwa rencana relokasi Bandara H Asan Sampit membutuhkan perencanaan yang komprehensif serta biaya yang signifikan.
Menurutnya, langkah ini tidak mudah untuk dilakukan, mengingat banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Pernyataan tersebut disampaikan Halikinnor menanggapi usulan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) saat kunjungan kerja di Bandara H Asan Sampit yang membuka wacana relokasi bandara sebagai solusi jangka panjang atas kendala pengembangan bandara saat ini.
“Relokasi bandara adalah keputusan besar. Kita harus memastikan lokasi yang dipilih benar- benar strategis dan sesuai kebutuhan masa depan Kotim,” kata Halikinnor, Jumat 3 Januari 2024.
Dijelaskan, salah satu lokasi yang pernah dipertimbangkan adalah wilayah Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, namun proyek tersebut memerlukan anggaran besar karena luas lahan yang dibutuhkan.
“Ujung Pandaran memiliki potensi sebagai lokasi baru karena letaknya yang strategis dekat laut. Selain mengurangi dampak kabut asap, bandara di kawasan ini juga sesuai dengan standar angin yang mendukung penerbangan internasional,” ungkapnya.
Halikinnor menegaskan bahwa prioritas utama adalah memaksimalkan potensi Bandara H Asan Sampit yang ada.
“Kita fokus pada optimalisasi fasilitas bandara saat ini sesuai kemampuan anggaran yang tersedia. Relokasi dapat menjadi rencana jangka panjang, tetapi pengembangan bandara yang ada tetap menjadi prioritas,” tambahnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kalimantan Tengah dari Dapil Kotim-Seruyan, Sudarsono, mengusulkan relokasi bandara sebagai solusi strategis. Menurutnya, salah satu kendala utama pengembangan Bandara H Asan Sampit adalah pembebasan lahan yang belum selesai.
“Jika masalah pembebasan lahan ini terus berlarut, maka opsi relokasi perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kotim,” kata Sudarsono saat kunjungan kerja bersama anggota DPRD lainnya di Bandara H Asan Sampit, Senin 23 Desember 2024 lalu.