INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah meresmikan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS), Intensive Care Unit (ICU), dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, Kamis (18/12). Peresmian ini menandai penguatan kapasitas layanan kesehatan rujukan di wilayah Kalimantan Tengah bagian barat.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Kobar Suyanto, Sekretaris Daerah Rody Iskandar, Asisten III Setda Kobar Syahrudin, unsur Forkopimda, Dewan Pengawas RSSI, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kobar. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan dukungan bersama terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan daerah.
Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachruddin mengatakan, pembangunan gedung IBS, ICU, dan PICU merupakan bagian dari komitmen transformasi layanan RSSI sesuai dengan moto rumah sakit, “Pelayanan yang memuaskan adalah tekad kami.”
Pembangunan fasilitas ini didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK), APBD Kobar, serta dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSSI.
Menurut Fachruddin, gedung IBS dilengkapi 10 kamar operasi dengan peralatan terintegrasi sesuai standar, serta didukung 12 dokter spesialis bedah.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan tindakan operasi yang terus meningkat, seiring peran RSSI sebagai rumah sakit rujukan regional.
Ia mengungkapkan, keterbatasan fasilitas sebelumnya menyebabkan tingginya angka rujukan pasien. Sepanjang 2024, hampir 8.500 pasien harus dioperasi, sementara sekitar 8.000 pasien menjalani tindakan operasi di RSSI.
“Rata-rata setiap hari ada sekitar 20 pasien yang memerlukan tindakan operasi. Mayoritas pasien tersebut merupakan peserta BPJS,” ujar Fachruddin.
Selain IBS, gedung baru ini juga dilengkapi 16 tempat tidur ICU dan enam tempat tidur PICU. Fasilitas tersebut disesuaikan dengan ketentuan Kementerian Kesehatan RI yang mewajibkan ketersediaan ruang perawatan intensif minimal 10 persen dari total kapasitas tempat tidur rumah sakit.
Saat ini RSSI memiliki 220 tempat tidur dan ditargetkan meningkat menjadi 270 tempat tidur pada 2026.
Dalam sambutannya, Bupati Nurhidayah mengapresiasi langkah manajemen RSSI yang menghadirkan Instalasi Bedah Sentral modern. Ia menyebutkan, dari total 10 kamar operasi yang tersedia, lima di antaranya siap digunakan.
“Ditambah dengan 16 tempat tidur ICU dan empat tempat tidur PICU yang operasional, kapasitas ini signifikan bagi peningkatan layanan masyarakat,” ujarnya.
Bupati menegaskan, keberadaan fasilitas baru ini akan memangkas antrean operasi, meningkatkan keselamatan pasien melalui sistem yang lebih steril, serta mendorong kemandirian layanan kesehatan daerah.
“Gedung dan alat ini adalah raganya, sementara jiwanya ada pada pelayanan. Rawat fasilitas dengan baik, tingkatkan keramahan dan profesionalisme tanpa diskriminasi, serta teruslah berinovasi demi pelayanan kesehatan yang setara dengan kota-kota besar,” tukas Nurhidayah.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian