INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Guna menyukseskan program Food Estate di Kabupaten Belu, Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM melakukan tatap muka dengan masyarakat Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak bertempat di Dusun Rotiklot, Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak, Rabu 04 Agustus 2021.
“Hari ini kami bersama Satker Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, OPD terkait, Camat, Danramil, Kepala Desa Fatuketi dan jajarannya serta masyarakat Desa Fatuketi dari berbagai dusun berkumpul disini untuk berkoordinasi, menyatukan hati, menyatukan tekad, untuk bekerja sama mengawal kegiatan ini, mengawal proyek Food Estate supaya berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Belu,” kata Bupati Belu dr. Taolin Agustinus.
Bupati Belu menyampaikan bahwa kegiatan tatap muka ini guna membangun koordinasi bersama masyarakat dan stakeholder untuk mengawal proyek Food Estate agar berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat Belu.
Selain itu, kunjungan Bupati Belu ini juga untuk meninjau lokasi Food Estate yang disiapkan untuk dilakukan penanaman perdana seluas 17 Ha dari total 53 Ha yang berada di Dusun Rotiklot.
“Batas-batas tanah tadi kami sudah bicarakan, kita akan koordinasikan dengan Badan Pertanahan untuk menentukan lagi batas dengan dikasih pilar, bekerjasama dengan Desa dan Camat sehingga tidak ada konflik di kemudian hari termasuk status tanah dan lain-lain sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.
Bupati Belu dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa saat ini telah diberlakukan program kesehatan gratis menggunakan KTP sehingga bagi warga yang sakit tidak perlu merasa takut untuk berobat ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya.
Walaupun saat ini telah diberlakukan program kesehatan gratis, Bupati Belu tetap menghimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 5M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan Menggunakan Sabun/Handsanitizer, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan serta Membatasi Mobilitas.
“Masker itu gunakan yang benar terutama saat berbicara dan bertemu dengan orang lain karena sumber penularan COVID-19 tertinggi adalah ketika kita berkerumun sambil berbicara dan melepas masker,” pungkas dr. Agus Taolin.