
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Evaluasi tenaga kontrak yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, berdampak pada pendidikan di daerah tersebut. Pasalnya dari ribuan tenaga kontrak yang dinyatakan tidak lulus, sebagian diantaranya adalah guru.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Susiawati, mengakui bahwa saat ini data tenaga kependidikan khususnya posisi guru di beberapa sekolah belum memadai. Ditambah lagi adanya guru kontrak yang dinyatakan tidak lulus.
“Mungkin menjadi perhatian utama terkait dengan pendidikan itu, masih ada data tenaga pendidikan yang belum terarah dan memadai,” ujar Plt Kadisdik itu saat mengikuti audiensi bersama para tekon yang menuntut haknya dikembalikan di ruang paripurna DPRD Kotim, Selasa, 5 Juni 2022.
Dirinya menjelaskan terkait dengan penataan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Kotim sebenarnya sangat membantu Dinas Pendidikan untuk lebih menata kembali posisi-posisi yang sebenarnya. “Jangan sampai terjadi kekosongan tadi seperti disampaikan bapak atau ibu ini dan ada satu sekolah yang 5 tenaga kontraknya tidak lulus tapi itu bukan berarti nanti dibiarkan kosong,” bebernya
Dalam hal itu ia akan mengupayakan akan mempertahankan kembali mana yang akan ditempatkan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan itu. “Contoh satu sekolah itu ada guru PAI nya atau padahal siswanya tidak semua muslim, jadi ini harus ditata lagi apakah sekolah itu juga membutuhkan guru agama lain,” tutp Susiawati.
Terakhir, dirinya menjelaskan bahwa anggaran untuk tenaga kontrak guru masih terpenuhi sampai bulan oktober tahun 2022.