INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Komoditas unggulan ekspor Kalimantan Tengah pada Februari 2024 meliputi batubara dari kelompok bahan bakar mineral, minyak sawit dari kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, serta bijih zirkonium dari kelompok bijih, terak, dan abu logam.
Eko Marsoro, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, mencatat adanya fluktuasi nilai ekspor dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kenaikan paling signifikan terjadi pada kelompok bahan bakar mineral, yang meningkat sebesar US$33,39 juta atau 10,64 persen. Selain itu, kelompok hitam yang baru masuk menyumbang tambahan US$0,85 juta,” ujar Eko, Jumat, 26 April 2024.
Sebaliknya, penurunan terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, yang turun sebesar US$4,83 juta atau 10,53 persen.
Secara year-on-year, Eko menjelaskan bahwa ekspor bahan bakar mineral mengalami penurunan signifikan sebesar US$67,51 juta atau 16,28 persen dibandingkan Februari 2023. Namun, sektor lemak dan minyak hewani/nabati justru mencatat kenaikan nilai ekspor paling signifikan, yaitu sebesar US$7,14 juta atau 21,06 persen.
Pada periode Januari-Februari 2024, total nilai ekspor Kalimantan Tengah tercatat mengalami penurunan sebesar US$192,02 juta atau turun 19,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sektor bahan bakar mineral menjadi kontributor utama penurunan ini dengan nilai ekspor turun sebesar US$167,26 juta atau 20,20 persen. Sektor lain yang juga mengalami penurunan meliputi kayu dan produk kayu, karet dan produk karet, serta garam, belerang, dan kapur.
Namun, beberapa sektor mencatatkan kenaikan, termasuk lemak dan minyak hewani/nabati, bijih, terak, dan abu logam, serta limbah industri pangan, yang menunjukkan daya tahan dan peluang pertumbuhan pada kategori tersebut.
“Data ini menunjukkan adanya tantangan sekaligus peluang bagi sektor unggulan ekspor Kalimantan Tengah untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar global,” pungkas Eko.
Penulis: Redha
Editor: Andrian