INTIMNEWS.COM, SAMPIT- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, mencatat hingga 22 Agustus 2023 ini jumlah hotspot atau titik api terpantau di seluruh wilayah di Kotim terus bertambah dan mencapai 1.164 titik, dengan luasan lahan lahan terbakar mencapai 314,769 Hektare (Ha).
Berikut data rekapitulasi BPBD Kotim yang mencatat jumlah hotspot dari Januari hingga Agustus 2023 pada 17 Kecamatan di Kotim:
1. Antang Kalang 76 titik
2. Telaga Antang 68 titik
3. Bukit Santuai 27 titik
4. Mentaya Hulu 43 titik
5. Tualan Hulu 30 titik
6. Parenggean 18 titik
7. Kota Besi 113 titik
8. Cempaga Hulu 35 titik
9. Cempaga 13 titik
10. Telawang 46 titik
11. Seranau 5 titik
12. Baamang 68 titik
13. Mentawa Baru Ketapang 57 titik
14. Mentaya Hilir Utara 9 titik
15. Pulau Hanaut 8 titik
16. Mentaya Hilir Selatan 432 titik
17. Teluk Sampit 116 titik
Dari total keseluruhan Kecamatan jumlah hotspot sebanyak 1.164 titik, paling banyak terdeteksi ada di Mentaya Hilir Selatan (MHS) dan Teluk Sampit.
Sementara jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tertinggi ada di Kecamatan Baamang 30 dan Mentawa Baru Ketapang 48 kejadian, Kecamatan Teluk Sampit 3, Cempaga Hulu 3, Mentaya Hilir Selatan 6, Cempaga 1 dan Tualan Hulu 1, Parenggean 1 dan Kota Besi 3.
Sedangkan untuk luas lahan yang terbakar sekitar 314,769 ha, wilayah bagian tengah sekitar 156,339 ha atau 49,67 persen, dan wilayah selatan sebanyak 158,43 ha atau 50,33 persen lahan yang terbakar.
“Kami mengimbau untuk masyarakat jangan membakar lahan, karena ini sudah sangat merugikan kita semua, selain udara kita yang tidak sehat, ancaman kabut asap juga sudah mulai terjadi di kota Sampit sebagai pusat Ibukota Kabupaten Kotim,” pungkas Sekretaris BPBD Kotim, Arief. (**)
Editor: Irga Fachreza