INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) pos jaga Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) memasang satu set pancing jerat buaya di Sungai Hambawang, anak sungai mentaya di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau. Lokasi tersebut merupakan tempat seorang bocah berumur 10 tahun bernama Aditya menjadi korban serangan buaya pada Rabu lalu.
Beruntung nyawanya dapat diselamatkan oleh warga meski mengalami luka di bagian pinggang dan perut.
Komandan BKSDA pos jaga Sampit, Muriansyah, mengaku telah bertemu dengan korban untuk memberikan bantuan biaya berobat dan berempati terhadap kejadian tersebut.
“Di lokasi serangan buaya itu, sungai yang lebarnya berukuran kurang lebih tiga meter. Kita sudah memasang satu set pancing buaya. Meskipun di lokasi tidak tidak ditemukan kandang ternak warga yg diduga menyebabkan buaya datang ke tempat tersebut, kita mengimbau kepada warga untuk lebih berhati- hati dan selalu waspada saat beraktivitas di sungai, baik di sungai Hambawang maupun di sungai Mentaya,” ungkap Muriansyah, Kamis 31 Desember 2020
Menurut pengakuan warga setempat, kepada Muriansyah, sebelum terjadi insiden serangan buaya, ada warga yang melihat buaya di sekitar lokasi tersebut.
Sementara itu, perangkap beruang yang di pasang oleh BKSDA Pos Sampit di desa Eka Bahurui yang sudah hampir empat bulan diambil dan di pindahkan ke pos BKSDA. Dikarenakan menurut keterangan warga, beruang sudah tidak terlihat lagi.
“Di samping itu juga, dua jerat buaya yang terpasang di sungai Mentawa, kecamatan MB Ketapang, kemarin kami ambil juga, karena berdasarkan informasi warga dua ekor buaya yang pernah muncul, kini tidak terlihat lagi,” jelasnya.
Walaupun perangkap beruang dan jerat buaya sudah diambil, pihaknya tetap melakukan pemantauan di 2 lokasi tersebut. Karena jika sewaktu- waktu buaya atau beruang terlihat lagi oleh warga, akan langsung dilakukan pemasangan perangkap. (jimmy)