
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021, aksi kejahatan pencurian kembali terjadi di daerah Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tepatnya di Jalan Gunung Kelud, Kelurahan Baamang Hilir. Senin 17 Mei 2021 dini hari
Korban yang bernama Resa mengatakan, saat itu suaminya tengah pergi ke Masjid terdekat untuk salat Subuh seperti biasanya. Namun pintu barak tidak dikunci, hanya ditutup rapat karena merasa ditinggal sebentar saja.
“Waktu itu belum azan subuh, di masjid masih mengaji suami saya sudah berangkat. Karena belum azan saya ke kamar lagi dan tertidur. Tidak lama ada yang masuk, saya pikir suami saya kembali lagi lalu saya membuka mata dan mau menanyakan kenapa sebentar saja ke masjid. ternyata yang masuk orang lain, saya langsung berteriak maling,” katanya.
Lanjut Resa, ketika melihat dirinya terbangun dan berteriak. Maling tersebut langsung melarikan diri, dimana saat itu ada satu pelaku lagi yang menunggu di pinggir jalan membawa sepeda motor.
” Yang sempat di ambil Handphone satu, waktu saya berteriak malingnya itu mengambil mukena saya. Mungkin dikira dompet karena bentuknya kotak, saat saya bangun malingnya kaget dan mukenanya terlempar ke luar kamar. Saya kejar keluar, tapi karena takut akhirnya saya berhenti mengejar karena tidak ada sama sekali tetangga yang keluar saat saya berteriak,” tegasnya.
Bahkan ujarnya, sendal pelaku tertinggal di depan barak karena dirinya mengejar hingga keluar. Resa mengaku melihat jelas wajah pelaku, dimana ciri-cirinya pelaku bertubuh gempal, menggunakan baju kaos abu-abu lengan panjang, celana jeans panjang dan masker hitam namun maskernya diturunkan ke dagu sehingga wajah pelaku terlihat jelas.
“Padahal tampilannya keren seperti orang berduit saja, bahkan sendal yang ditinggalkan pun bermerek. Saya harap Hp itu dikembalikan, karena isinya penting banyak dokumen dan kontak keperluan kerja di dalamnya,” katanya.
Sementara itu suaminya Iqbal mengatakan, saat itu dirinya memang pulang lebih lambat dari biasanya karena ikut bersholawatan di Masjid. Sehingga tidak mengetahui istrinya ke malingan.
“Saya juga tidak membawa Hp, ternyata kata istri saya dia menelpon sampai tiga kali namun tidak di angkat. Rupanya Hp itu di ambil maling, setelah saya pulang ditelpon lagi sudah tidak aktif,” ujarnya.
Menurut Iqbal, saat itu kondisi barak memang tengah sepi dimana banyak yang pulang kampung. Bapak-bapak yang biasanya duduk di depan warung juga entah kenapa dini hari itu tidak ada yang keluar.
“Tetangga juga ada yang mengatakan mendengar saja istri saya berteriak, tapi karena dikira orang berkelahi jadi dia mengaku takut keluar,” pungkasnya.