INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun terus berlatih mengembangkan skill melalui pelatihan meubelair. Melalui pembinaan tersebut warga binaan telah berhasil memproduksi berbagai produk meubelair seperti kursi, meja dan berbagai perabot rumah tangga.
Warga binaan mengerjakan produk meubelair di bengkel kerja dengan pengawasan Kasubsi Giatja. Dengan peralatan memadai yang ada di bengkel kerja Lapas Pangkalan Bun, para warga binaan dapat mengolah bahan-bahan menjadi perabotan meubelair dengan kualitas yang baik.
Warga binaan sangat antusias dan sungguh-sungguh mengikuti pembinaan, agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan dapat bersaing dengan produk di luar.
Kasubsi Giatja, Hamli, mengatakan ini adalah langkah awal untuk menjadikan produk Lapas Pangkalan Bun dapat bersaing dan berkontribusi dalam perekonomian Warga Binaan.
“Sehingga, dapat berguna bagi Warga Binaan ketika berada di tengah – tengah masyarakat kelak,” tutur Hamli.
Pembinaan kemandirian bertujuan agar Warga Binaan mempunyai keahlian atau kecakapan teknis yang berguna bagi dirinya dan dapat menjadi bekal setelah keluar.
Pembinaan kemandirian difokuskan pada pembinaan bakat dan keterampilan agar Warga Binaan Pemasyarakatan nantinya setelah mengakhiri masa tahanan dapat kembali berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.
Kepala Lembaga Pemnasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Bun , Doni Handriansyah mendukung pembinaan kemandirian dan pembinaan kepribadian di Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun.
“WBP atau narapidana yang menjalani hukuman itu tidak hanya menjalani masa hukuman dengan terkunci dibalik sel, mereka juga mendapatkan pelatihan keterampilan kerja dengan tujuan sebagai bekal mereka saat kembali ke masyarakat nantinya sehingga sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak mengulangi perbuatannya lagi”, ujar Kalapas.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian