INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Di saat hangatnya perbincangan publik soal Tenaga Kerja Kontrak Daerah (Tekoda), muncul dugaan penitipan nama calon Tekoda melalui sekolah SMPN 1 Atambua Kabupaten Belu.
Dari data yang dihimpun intimnews.com, ada beberapa nama yang diduga mendaftar untuk menjadi Tekoda melalui SMPN 1 Atambua, namun tidak pernah mengajar sebagai guru tersebut di SMPN 1 Atambua.
Selain itu beberapa nama tersebut menurut informasi yang didapat, tidak memiliki Nomor Unit Tenaga Kependidikan (NUPTK) dan tidak terdaftar di Data Pokok Pendidik (Dapodik).
Sebelumnya saat mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMPN 1 Atambua Maria Magdalena Amann melalui pesan WhatsApp, ia tidak bisa menjawab pertanyaan awak media soal calon Tekoda melalui SMPN 1 Atambua yang tidak pernah mengabdi.
“Itu menjadi urusan dinas, saya tidak bisa menjawab, ini urusan dinas. Terima kasih,” jelas Kepsek Maria Magdalena Amann.
Saat ditemui awak media, Maria Magdalena mengatakan masih baru dalam menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 dan menjelaskan bahwa sepengetahuannya sesuai data pengajar ada 35 honorer yang mengikuti tes Tekoda.
“Saya baru menjabat 3 minggu jadi belum tau persis berapa jumlah yang mengikuti Tekoda, tidak salah sekitar 35 orang dan kami belum mendapatkan SK,” jelas Maria Magdalena, Jumat 08/04/2022.
Hingga berita ini dinaikkan, PLT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belu Eda Fahik belum membalas konfirmasi dari awak media.
Editor: Andrian