INTIMNEWS.COM, YOGYAKARTA – Pemberitaan mengenai DEMA PTKIN Indonesia mendukung Presiden-Kapolri menjadikan 56 pegawai KPK menjadi ASN Polri tengah beredar luas.
Menanggapi hal itu, Tirta Yoga selaku Ketua Dema IAIN Palangka Raya mengatakan itu bukanlah suara DEMA PTKIN se-Indonesia.
“Karena kami tidak pernah membahas hal itu. Kami sangat menyayangkan jika pemberitaan ini benar, karena dalam pandangan saya, mendukung rencana ini sama dengan melegitimasi kesalahan pemerintah dan KPK hari ini,” ujarnya kepada Intimnews, Rabu malam 29 September 2021.
Tirta Yoga menyebut, seperti diketahui banyak kekacauan dalam proses pengangkatan menjadi ASN KPK dan apatisnya presiden dalam menyikapi hal ini.
“Saya juga dalam kesempatan ini ingin menyampaikan kepada Korpus (Koordinator Pusat) DEMA PTKIN, bahwasanya wadah ini adalah milik bersama, bukan wadah pribadi, adapun keputusan alangkah lebih baiknya dibicarakan, didiskusikan untuk menjadi konklusi dan kesepakatan atau permufakatan bersama,” katanya.
“Jika hal seperti ini didiamkan maka persatuan yang selama ini kita bangun bersama menjadi tercoreng,” tegas Tirta.
Menurut Tirta, mahasiswa harus menjadi penyeimbang jalannya roda pemerintahan.
“Seyogyanya juga, harus menjadi mahasiswa kritis bahkan goverment anti thesis (Anti thesis pemerintahan) sehingga terwujudnyaa kebijakan kebijakan yang ideal bagi bangsa dan negara,” tutupnya.