INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Area bongkar muat barang daerah yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, di Desa Batu Belaman Kecamatan Kumai, kurang maksimal, karena kekurangan personel.
Hal ini disampaikan oleh Plh Sekda Kobar, Juni Gultom, menurutnya minimnya petugas dari Dinas Perhubungan yang melakukan pengawasan, sehingga masih banyak truk fuso yang bermuatan lebih dari 8 ton yang tidak menggunakan areal khusus bongkar muat tersebut.
“Kami akan mengevaluasi kembali agar terminal bongkar muat itu dapat difungsikan sebagaimana mestinya,” ujar Juni Gultom saat dikonfirmasi, Kamis (10/8/2023).
Seharusnya, lanjut Juni Gultom, petugas yang berjaga itu harus terbagi baik pagi, siang dan malam hari, sehingga tidak ada truk fuso yang melakukan pembongkaran barang di pinggir jalan. “Hal ini akan dibahas kembali bersama Dinas Perhubungan Kobar,” sambungnya.
Ia menjelaskan, karena kekurangan personil maka kurang dalam pengawasan di lapangan. Jumlah truk fuso baik yang baru turun, maupun akan berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, ini tidak seimbang dibandingkan dengan jumlah petugas yang ada.
Pemkab Kobar memanfaatkan eks pabrik jagung yang untuk terminal bongkar muat, dengan tujuan agar truk truk yang baru tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, tidak melakukan bongkar muat di bahu jalan, karena akan mengganggu lalu lintas.
“Seharusnya truk fuso bisa bongkar muat di area yang kita sediakan, sehingga tidak ada yang bongkar dipinghit jalan, apalagi sampai melintas di dalam kota Pangkalan Bun, ini sangat berbahaya bagi pengendara lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian