INTIMNEWS.COM, NANGA PINOH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi terus berupaya maksimal dalam mengurangi kasus stunting dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan angka stunting tersebut dinilai penting, lantaran Kabupaten Melawi menduduki peringkat ke tiga tertinggi di Kalimantan Barat.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Melawi melaksanakan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia di Tahun 2022 di Aula Hotel Cantika, Senin (18/7/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari (18-19) tersebut, bertujuan untuk mempercepat penurunan percepatan stunting di Kabupaten Melawi.
Adapun peserta yang hadir dari kader-kader di tingkat desa yaitu Kader Pembangunan Manusia, Kader Kesehatan dan Kader Pendamping Keluarga.
“Kegiatan kita hari ini adalah upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa. Ada 3 kader yang menjadi peserta yaitu Kader Pembangunan Manusia, Kader Kesehatan dan Kader Pendamping Keluarga,” ungkap Zulkifli, Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
“Tiga kader ini bertugas memastikan bahwa pemberian pelayanan kesehatan dalam pencegahan stunting di mulai dari 1000 hari pertama kelahiran sudah dipastikan terlayani sesuai SOP yang ada,” sambungnya.
Kata Zulkifli, bahwa Kabupaten Melawi sudah peringkat ke tiga tertinggi di Kalimantan Barat. “Kendala dari peningkatan stunting di Kabupaten Melawi adalah kurangnya koordinasi dan evaluasi. Kita belum melaksanakan evaluasi ulang, apakah permasalahan nya ada di data yang kurang terupdate atau program yang belum terlaksana maksimal. Kita akan adakan remuk stunting supaya mengetahui permasalahan sebenarnya,” jelasnya.
Di kesempatan sama, Wakil Bupati Melawi, Kluisen dalam sambutannya menyampaikan pencegahan stunting merupakan salah satu instrumen program Pemerintah Kabupaten Melawi. Dimana sebagai penanggung jawab kegiatan dan penganggaran dana dari Dinas Pemberdayaan Manusia dan Desa Kabupaten Melawi.
“Persoalan Stunting merupakan agenda Pemerintah yang harus diselesaikan dengan segala upaya guna meningkatkan kesejahteraan pembangunan masyarakat.Stunting bukan hanya mengenai perkembangan fisik manusia, namun juga pada perkembangan otak, dimana berpengaruh pada pencapaian prestasi yang buruk dimasa mendatang,” kata Kluisen.
Wakil Bupati Melawi ini juga mengatakan, persoalan stunting yang muncul bukan hal yang dianggap sepele, namun memerlukan semua pihak untuk berperan aktif sesuai locus yang disepakati bersama.
Penanganan stunting diperlukan secara spesifik semenjak 1.000 hari pertama kelahiran anak guna menumbuh kembangkan fisik dan otak.
“Perlunya dilakukan pendekatan kontijensi semua lini baik dari sektor tingkat pusat hingga desa. Sehingga para Kader Pembangunan Manusia dapat memahami tugas dengan baik,” ujar Kluisen.
“Percepatan penyelengaraan program perbaikan gizi tidak hanya melibatkan pemerintah tetapi juga melibatkan pihak swasta lainnya seperti Universitas, Organisasi Sosial Masyarakat serta lainnya,” tambahnya.
Lanjut Kluisen, tujuan dilaksanakannya kegiatan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia dikarenakan diperlukannya tenaga yang berasal dari lingkungan masyarakat sendiri. Agar dapat memahami dan menghayati tugas dilingkunganya, maka dibentuklah Kader Pembangunan Manusia
“Dimana Kader merupakan ujung tombak Pembangunan Manusia di Kab. Melawi yang dikhususkan agar pertumbuhan manusia dapat menjadi lebih baik,” ujarnya.
Orang nomor dua di Melawi ini juga berharap Kader Pembangunan Manusia Kabupaten Melawi dapat menjalankan tugasnya sesuai tupoksi, dengan harapan mengurangi atau meminimalisir timbulnya stunting ditingkat desa.
Editor: Andrian